Perempuan berusia 65 tahun yang positif virus corona mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari rumah sakit di Bolivia.
- Kebakaran Hanguskan Enam Bangunan di Muara Enim, 23 Orang Kehilangan Tempat Tinggal
- Update Korban Gempa Maroko: 2.862 Meninggal Dunia, Lebih dari 2.500 Luka-luka
- Mahfud MD Tegaskan Aksi Unjuk Rasa 20 Oktober Harus Waspada Penyusup
Baca Juga
Saat dibawa dengan ambulans dari kota kecil San Carlos menuju Ibu Kota Santa Cruz pada Rabu (11/3) malam, sejumlah rumah sakit menolak perempuan tersebut, dengan alasan tenaga medis yang langka.
"Kami tidak akan mengizinkan perempuan ini masuk, sebab rumah sakit ini tidak memadai untuk menangani kasus virus corona," kata salah satu perawat kepada surat kabar Bolivia, El Deber.
"Terdapat banyak pasien dan orang yang dapat terinfeksi," katanya.
Pejabat kesehatan setempat, Oscar Urenda, membenarkan kejadian tersebut.
"Kami memilik satu area yang telah dipersiapkan di rumah sakit San Juan de Dios, tetapi kami tidak dapat menanganinya dan minimnya staf," katanya saat konferensi pers di Santa Cruz.
"Kami membuat rencana lain yakni memindahkan ke pusat kesehatan yang lain, tetapi di mana-mana penduduk setempat melarang akses," katanya.
Sebagai ganti, kata Oscar Urenda, perempuan itu ditampung di gedung milik pemerintah daerah.
"Perempuan itu kini dirawat dan dilindungi di sebuah tempat dengan kondisi layanan yang efisien, dan dokter serta perawat membantu kami untuk menemukan pusat kesehatan yang tepat," katanya.
Menurutnya, penyebaran virus corona di Bolivia tak dapat dihindari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu menyatakan COVID-19 sebagai epidemi.
"Penyakit itu akan menyebar dan bukan karena kurangnya antisipasi, virus itu menyebar ke mana saja," katanya.
- Mobil Ambulans Terbalik di Tengah Jalan Usai Terlibat Kecelakaan, Jenazah Dievakuasi Pakai Mobil Truk
- Tawuran di Kawasan 7 Ulu Palembang, Enam Orang Diamankan
- 10 Korban Tewas Dalam Tragedi Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan