Abrasi Ancam Rumah Pompa di Rantau Bayur, Distribusi Air PDAM Bisa Lumpuh Total

Bangunan rumah pompa yang berdiri di tepi sungai nyaris amblas akibat abrasi/ist
Bangunan rumah pompa yang berdiri di tepi sungai nyaris amblas akibat abrasi/ist

Ribuan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Cabang Pangkalan Balai terancam krisis air bersih menyusul kondisi kritis stasiun pompa air di Desa Lebung, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin.


Bangunan rumah pompa yang berdiri di tepi sungai nyaris amblas akibat abrasi. Kondisi tersebut terungkap saat anggota DPRD Banyuasin, Syarifuddin, dan Direktur Utama PDAM Tirta Betuah, Hendra, melakukan inspeksi langsung ke lokasi pada Minggu (11/5).

“Bangunannya nyaris roboh. Kalau dibiarkan, suplai air bersih ke masyarakat bisa terganggu, bahkan terputus total,” kata Syarifuddin dengan nada serius.

Ia juga menyoroti keberadaan mesin genset di area tersebut yang dinilai berbahaya. Jika bangunan roboh sepenuhnya, bukan hanya sistem distribusi yang lumpuh, tapi juga bisa menimbulkan risiko keselamatan bagi warga sekitar.

Masalah ini bukan baru pertama kali terjadi. Rumah pompa yang dibangun oleh pihak balai besar pada 2019 sebelumnya juga telah mengalami kerusakan serupa. Sebagian bangunan bahkan sudah tenggelam ke dasar sungai.

Direktur Utama PDAM Tirta Betuah, Hendra, mengakui kondisi darurat tersebut. Ia menyebutkan jika abrasi tidak segera ditangani, maka sistem distribusi air bersih untuk wilayah Banyuasin III dan sekitarnya bisa lumpuh total.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan DPRD. Ini masalah serius dan harus segera ditangani,” tegas Hendra.