Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah justru mengizinkan 34 Tenaga Kerja Asng (TKA) asal Tiongkok, Cina masuk ke Indonesia. Hal ini tentunya berdampak kepercayaan publik terhadap pemerintah.
- Redam Konflik, Polres Muara Enim Sambangi Perusahaan yang Pekerjakan TKA
- 200 TKA di PLTU Sumsel 8 Akan Dipulangkan ke Negara Asal
- Pemprov Catat Jumlah TKA di Sumsel Capai 1.535 Orang
Baca Juga
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, kedatangan TKA di tengah PPKM ini tentunya berdampak kepada rusaknya kepercayaan publik kepada pemerintah. Pasalnya, pemerintah tidak berani tegas menolak kedatangan TKA Cina.
"Bisa saja relasi ekonomi yang dibangun dengan China sudah sampai pada tahap Indonesia bertekuk lutut, dan ini semestinya tidak baik," demikian pendapat Dedi.
Dengan kondisi Indonesia seperti saat ini, akan berpotensi kehilangan pengaruh terhadap China. Tetapi di saat yang bersamaan pemerintah nampak keras pada masyarakat. "Berpotensi negara kehilangan pengaruhnya dengan China, sementara dengan warga sendiri justru sebaliknya, mengekang," tambahnya.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara menjelaskan, 34 WNA China itu merupakan tenaga kerja asing (TKA) yang sudah memiliki Izin Tinggal Terbatas (ITAS).
"34 TKA asal Tiongkok tersebut juga telah mendapat rekomendasi untuk diizinkan masuk dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta," tambahnya dalam keterangan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/8).
Berdasarkan Peraturan Menkumham27/2021, seluruh warga asing dilarang masuk selama pandemi Covid-19, khususnya masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Namun terdapat pengecualian untuk lima kelompok warga asing, yaitu mereka yang memiliki visa dinas dan diplomatik, pemegang izin tinggal dinas dan izin tinggal diplomatik, memiliki tujuan kesehatan dan kemanusiaan dengan rekomendasi kementerian/lembaga terkait, serta awak alat angkut.
- Cukup Lolos Grup Piala Asia U-17 2025, Indonesia Bisa Tampil di Piala Dunia
- Sri Mulyani: Moody’s Akui Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
- Mitsubishi Electric Ubah Strategi di Tiongkok, Kurangi Impor dan Perkuat Produksi Lokal