Ribuan Guru Madrasah Diniyah dan Non-PNS akan Diprioritaskan Dapat Bantuan

Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jatim memberikan bantuan sosial kepada para guru TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an), Madin (Madrasah Diniyah) hingga guru sukwan non-PNS yang berjuang melawan Covid-19.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron mengatakan, jumlah guru TPQ, Madin, TK dan Kelompok Bermain, SD dan SMP  non-PNS di Kabupaten Pasuruan yang akan menerima bantuan paket sembako hampir mencapai 30 ribu orang.


Seluruh guru dan petugas administrasi tersebut akan mendapatkan paket sembako senilai Rp 200 ribu.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan bantuan sosial kepada para guru TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an), Madin (Madrasah Diniyah) hingga guru sukwan non-PNS yang berjuang melawan Covid-19.

Gus Mujib-sapaan akrabnya, meminta Dinas Pendidikan untuk segera melakukan verifikasi lapangan bersama Dinas Sosial untuk memastikan apakah guru tersebut juga menjadi penerima PKH (program keluarga harapan), BSP (bantuan social pangan) maupun BLT (bantuan langsung tunai) dan bansos (bantuan sosial) dari Pemprov Jatim.

"Jangan sampai overlapping. Karena kasihan sekali kalau ada yang ternyata tidak terdata. Padahal belum pernah menerima bantuan apapun. Makanya saya minta verfal dilakukan dengan cepat dan benar," ujar Gus Mujib.

Selain tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari Pusat maupun Pemprov Jatim, Gus Mujib menegaskan bahwa para guru dan petugas administrasi non-PNS yang menerima bantuan paket sembako bukan PNS maupun bersertifikat (sertifikasi guru). Harapannya, dengan bantuan ini, para guru tetap semangat dalam bekerja.

"Di tengah Pandemi ini, para guru tetap bekerja di rumah. Mereka menerapkan teaching from home atau mengajar dari rumah setiap harinya. Semoga nantinya, ketika bantuan sudah didistribusikan, mereka lebih semangat dalam berjuang melawan Covid-19," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Heri Mulyono menjelaskan, jumlah guru TK sebanyak 1854 orang, guru kelompok bermain sebanyak 1538 orang.

Sedangkan tenaga administrasi K2 sebanyak 67 orang, 370 guru K2, 3910 guru sokwan murni, 8306 guru TPQ dan 13.829 guru Madin. Total apabila dijumlahkan mencapai 28.864 orang.

"Kami akan langsung melakukan verifikasi terhadap data-data para penerima bantuan. Semoga secepatnya, sehingga kalau sudah selesai, maka bisa langsung kami serahkan ke Dinas Sosial untuk teknis pembagiannya," katanya.