Baru saja membuat pengumuman pelonggaran, otoritas Arab Saudi melalui Kementerian Dalam Negeri terpaksa memilih keputusan karantina nasional. Langkah ini diberlakukan saat libur Idulfitri, sebagai upaya menekan penyebaran corona baru (covid-19).
- Prof Romli: Tak Ada Relevansi Penyelidikan KPK dengan Jegal Pencapresan Anies
- Teriakan Jokowi Mundur Terus Menggema saat Massa BEM SI Merapat ke DPR RI
- Plafon KUR Naik Rp450 T, Menko Airlangga Minta Daerah Serap Cepat
Baca Juga
Mengutip Al Arabiya yang dilansir JPNN.Com, Rabu (13/5/2020), kebijakan lockdown nasional dan jam malam akan diberlakukan pada 23-27 Mei, yang bertepatan dengan hari perayaan Idul Fitri.
Kebijakan itu diambil karena melihat peningkatan jumlah virus corona. Data per Selasa (12/5), Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kematian Covid-19 menjadi 264 orang, dari total kasus 42.925, sementara kasus kesembuhan mencapai 15.257 orang.
Dengan angka tersebut, Arab Saudi menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di kawasan Timur Tengah.
Padahal, saat ini warga Saudi sedang menikmati pelonggaran pembatasan, termasuk dimulainya kembali kegiatan ekonomi akan berlanjut sampai akhir Ramadan.
Warga pun diizinkan keluar rumah selama pagi hari delapan jam mulai dari pukul 09.00 pagi sampai 17.00 waktu setempat setiap harinya.
Upaya lain yang dilakukan Saudi untuk mengontrol penyebaran virus corona adalah menutup bioskop dan restoran serta menghentikan penerbangan.
Arab Saudi sebelumnya menghentikan kegiatan umrah karena khawatir akan penyebaran penyakit di Kota Suci Makkah.
Pihak berwenang belum mengumumkan kegiatan haji tahun ini, yang dijadwalkan berlangsung akhir Juli.
Raja Salman telah memperingatkan situasi pelik yang akan dihadapi sebagai dampak dari pandemi ini, karena selain masalah kesehatan dan keselamatan warga, ada pula problem harga minyak yang jatuh dan memukul ekonomi.[ida]
- Smelter Freeport Beroperasi Juni, Jokowi Klaim Bakal Serap 20 Ribu Tenaga Kerja Anak Muda
- Nasib Suparman Roman dan Ahmad Thahir Bacaleg yang Jadi Tersangka Korupsi KONI Sumsel Usai Ditahan
- Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK Terkendala Anggaran, DPR: Pemda Inginnya Lewat DAK