100.000 Hektare Rawa di Sumsel Bakal Dijadikan Lahan Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ditemui usai kunjungan kerja (kunker) di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Jumat (1/3). (Arda Ismail/RMOLSumsel.id)
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ditemui usai kunjungan kerja (kunker) di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Jumat (1/3). (Arda Ismail/RMOLSumsel.id)

Lahan seluas 100.000 hektare lahan  di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) akan menjadi pertanian modern.


"Sekitar 100.000 hektare akan kita jadikan pertanian modern, "kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman ditemui usai kunjungan kerja (kunker) di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Jumat (1/3).

Amran menambahkan dengan dijadikan pertanian modern itu di lahan rawa tersebut, tentunya indeks pertanaman (IP) dan produktivitasnya meningkat dengan menggunakan varietas unggul baru (VUB) padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian.

"Produktivitas lahannya 5 ton/ hektare  setelah optimalisasi menjadi 10 ton per hektare,"bebernya. Kemudian biayanya turun hingga 50 - 60 persen, karena sudah menggunakan full mekanisasi.

Bahkan IP yang masih rendah akan ditingkatkan dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun, sehingga ke depan ada tambahan produksi beras sebesar 1 - 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan begitu, dapat menyelesaikan 30 persen persoalan negara masalah impor, hanya dari Sumatera Selatan saja."Sehingga Sumatera Selatan (Sumsel) ini dapat menjadi daerah penyangga pangan nasional, "tegasnya.

Pemerintah sendiri telah mendukung penuh masalah pertanian, salah satunya pada saat  rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu diputuskan bahwa kuota pupuk subsidi tahun 2024 naik dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Selanjutnya Amran menjanjikan dalam 3 bulan ke depan memberikan benih padi secara gratis kepada petani, dengan syarat untuk segera ditanam.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni mengatakan, Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan rawa seluas 3,36 juta hektare."Kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa adalah pengembangan infrastruktur air dan lahan, mekanisasi pertanian pra tanam dan pasca panen, serta penyediaan sarana produksi,”ujarnya.

Ia menambahkan peningkatan produksi pangan pada lahan rawa memang belum dilakukan secara optimal. Untuk itu, program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen.

Lahan rawa pada umumnya mempunyai keunggulan spesifik antara lain dapat menghasilkan padi saat musim kemarau (off season), saat agroekosistem lainnya seperti sawah irigasi dan tadah hujan mengalami kekeringan.

Penjabat Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam mengatakan sektor Pertanian merupakan Salah Satu potensi andalan di Kabupaten Banyuasin. Apalagi dengan Luas Baku Sawah seluas 174.371 Ha yang terdiri dari 150.643 Ha sawah pasang surut dan 23.728 Ha sawah lebak."Khusus Kecamatan Muara Telang, luas lahan sawah rawa pasang surut adalah 22.511 Ha," katanya. 

Kemudian semuanya sudah rutin tanam sebanyak dua kali dan bahkan sudah ada sebagian petani yang membiasakan tanam tiga kali dalam setahun atau IP 300."Kecamatan Muara Telang dapat terus berkontribusi terhadap peningkatan produksi baik peningkatan Indeks Pertanian (IP) maupun Produktivitas, dan menjadi pelopor bagi kecamatan lainnya dengan semangat “PADI PETANI KITA UNTUK INDONESIA”.

Jumlah lahan sawah rawa di Sumatera Selatan seluas 340.486 hektare, namun untuk kegiatan optimasi lahan rawa seluas 98.400 hektare yang berada di Kabupaten Banyuasin 22.000 hektare, Kabupaten Ogan Komering Ilir 65.000 hektare, Kabupaten OKU Timur 5.000 hektare, Kabupaten Ogan Ilir 4.000 hektare, dan Kabupaten Muara Enim 2.400 hektare.