Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Bakal Bantu Alsintan dan Pupuk bagi Petani Sumsel

Menteri Pertanian Amran Sulaiman didampingi pejabat di lingkungan Pemkab Banyuasin dan Provinsi Sumsel saat berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan - Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Sembawa. (ist/rmolsumsel.id)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman didampingi pejabat di lingkungan Pemkab Banyuasin dan Provinsi Sumsel saat berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan - Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Sembawa. (ist/rmolsumsel.id)

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengajak para insan pertanian untuk melanjutkan langkah menuju swasembada pangan, seperti yang pernah berhasil dicapai pada tahun 2019-2020. 


Pernyataan ini disampaikannya saat kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan - Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Senin (13/11) sore.

"Saya yakin Indonesia bisa swasembada, mulai dari Sumatera Selatan. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan bangsa," ujar Mentan Amran. 

Ia menekankan, keberhasilan swasembada sebelumnya melibatkan kerja sama antara pemerintah, petani, penyuluh, dan Babinsa, dan hal ini perlu diteruskan.

Amran menegaskan, Sumatera Selatan memiliki potensi besar sebagai penyelamat pangan nasional. Pemerintah telah menyiapkan alat dan pupuk, serta mempermudah akses petani dengan cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan pupuk.

Mentan Amran memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian, mengingatkan agar tidak mengeluh dan selalu bersyukur. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Selatan atas dukungannya.

"Saya berterima kasih atas dukungan Gubernur, kami siapkan anggaran untuk 100 ribu hektar untuk Sumatera Selatan. Semoga ini bisa mengangkat produksi pangan dan membuat Sumatera Selatan naik peringkat dari posisi 5 menjadi 3 atau 4 di Indonesia," katanya.

Mentan Amran berharap dengan penggarapan lahan rawa dan peningkatan indeks pertanaman, mimpi memiliki 500 ribu hektar di Sumatera Selatan dapat terwujud dalam 3 tahun. Hal ini dianggap dapat mengatasi 30 persen persoalan pangan nasional.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan, pertemuan ini bertujuan untuk memotivasi penyuluh pertanian, petani, dan stakeholder terkait dalam upaya peningkatan produksi padi dan jagung di Sumatera Selatan. 

Kegiatan ini dihadiri oleh 1.000 orang, termasuk petani milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA, dan para penyuluh pertanian di Sumatera Selatan.