Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan bahwa wabah monkeypox atau cacar monyet bukan merupakan darurat kesehatan masyarakat atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk saat ini.
- Sering Konsumsi Ikan Patin, Cek Berikut Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya
- 10 Pelajar SD dan SMP di Palembang Positif Terpapar Covid-19
- Enam Jenis Makanan Pembersih Paru-paru yang Wajib Diketahui
Baca Juga
Melalui pernyataan yang dirilis pada Sabtu (25/6), WHO menyebut wabah cacar monyet saat ini belum pada tingkat PHEIC, yang didefinisikan sebagai peristiwa luar biasa yang merupakan risiko kesehatan masyarakat.
Meski mayoritas setuju dengan keputusan ini, beberapa anggota komite WHO memiliki pendapat yang berbeda.
Kendati begitu, seperti dikutip Reuters, WHO menekankan perlunya penyelidikan lebih lanjut untuk memahami penularan virus.
Komite juga menyarankan wabah cacar monyet untuk dipantau dan ditinjau secara ketat selama beberapa minggu. Jika ada bukti kuat peningkatan jumlah kasus yang signifikan dalam 21 hari ke depan, maka diperlukan peninjauan kembali.
Saat ini, kasus cacar monyet telah menurun atau setidaknya stabil di negara-negara yang pertama kali mengalami wabah. Sejak Mei, sebanyak 3.040 kasus telah dilaporkan di 47 negara, dengan satu kematian pada individu dengan gangguan sistem kekebalan.
Sebagian besar kasus monkeypox yang dikonfirmasi adalah laki-laki, dan sebagian besar di antara gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki, sering kali muncul dengan lesi yang terlokalisasi di atau sekitar alat kelamin, serta ruam di seluruh tubuh.
- Catat, Ini Enam Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi
- Total Kasus Aktif Covid-19 di Palembang Capai 441 Orang
- Kaya Antioksidan, Berikut 6 Manfaat Ketan Hitam Bagi Kesehatan