Berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tak membuat warga binaan di Lapas Kelas IIA Lubuklinggau untuk menghasilkan kreatifitas.
- Keponakan Jadi Dalang Pencurian 100 Gram Emas Milik IRT di Lubuklinggau, Kasus Berujung Restorative Justice
- Pria Penyandang Disabilitas Rudapaksa Anak 11 Tahun di Lubuklinggau, Begini Modusnya
- Residivis Jambret HP Bocah di Lubuklinggau Terungkap, Pelaku Ternyata Sudah Dipenjara
Baca Juga
Itu terbukti seperti yang dilakukan sejumlah warga binaan di Lapas Kelas IIA Lubuklinggau dengan membuat kerajinan alat pengukus (Dandang). Mereka membuatnya dengan berbagai ukuran.
Kegiatan tersebut dibawah pengawasan langsung Seksi Kegiatan Kerja Lapas Lubuklinggau. Dan kerajinan tersebut dibuat oleh warga binaan dengan cekatan. Sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat dipasarkan.
"Kegiatan produksi alat pengukus ini merupakan salah satu andalan Lapas Lubuklinggau," kata Kepala Lapas Kelas IIA Lubuklinggau, Ika Prihadi Nusantara.
Lebih lanjut, adanya kegiatan tersebut untuk memaksimalkan potensi warga binaan. Dan juga sebagai komitmen Lapas Lubuklinggau dalam mendukung program One Prison One Product.
"Potensi dari warga binaan kami tuangkan dalam program pembinaan kegiatan kerja," ungkapnya.
Ika menambahkan, potensi oleh warga binaan tersebut tentunya mampu menghasilkan kerajinan tangan yang berkualitas. Disamping itu pula produk tersebut dapat dipasarkan di pasaran.
"Sehingga mampu mendukung program One Prison One Product," pungkasnya.
- Keponakan Jadi Dalang Pencurian 100 Gram Emas Milik IRT di Lubuklinggau, Kasus Berujung Restorative Justice
- Pria Penyandang Disabilitas Rudapaksa Anak 11 Tahun di Lubuklinggau, Begini Modusnya
- Residivis Jambret HP Bocah di Lubuklinggau Terungkap, Pelaku Ternyata Sudah Dipenjara