Warga Belida Darat Geram, Pertamina Terkesan Lari dari Tanggung Jawab Soal Rusaknya Infrastruktur

Jalan Pertamina di Kecamatan Belida Darat Muara Enim yang tak kunjung dilakukan perbaikan. (ist/rmolsumsel.id)
Jalan Pertamina di Kecamatan Belida Darat Muara Enim yang tak kunjung dilakukan perbaikan. (ist/rmolsumsel.id)

Keluhan warga Kecamatan Belida Darat, Muara Enim terkait kerusakan akses jalan penghubung lima desa sepanjang 25 kilometer di wilayahnya tak kunjung mendapat tanggapan dari pihak Pertamina. Hingga kini, akses jalan tersebut masih mengalami kerusakan. 


Kondisinya makin diperparah dengan cuaca hujan yang melanda wilayah tersebut. Jalan yang dikelola Pertamina selama bertahun-tahun tersebut becek dan berlubang. Sementara di beberapa titik jalan yang masih berupa timbunan tanah juga membuat banyak kendaraan yang melintas tergelincir. 

Kondisi ini tentu sangat disayangkan. Sebab, permintaan untuk perbaikan jalan tersebut sudah diajukan berkali-kali namun tak pernah mendapat tanggapan perusahaan. 

Tokoh masyarakat Belida Darat, Safitri Meileni mengatakan, jalan tersebut menjadi akses bagi masyarakat di lima desa untuk bepergian. "Jalan ini jadi akses utama masyarakat untuk ke kebun ataupun siswa yang berangkat sekolah," kata Fitri. 

Safitri yang juga aktivis lingkungan ini menuturkan, saat ini pihaknya menunggu itikad baik dari perusahaan untuk memperbaiki jalan tersebut. 

"Jangan lari dari tanggung jawab, kami minta perusahaan segera memperbaiki jalan tersebut demi kepentingan semua," ucapnya. 

Apabila tidak ada tindak lanjut dari perusahaan dalam waktu dekat, Fitri mengatakan akan melakukan aksi bersama masyarakat. "Kami akan gelar aksi kalau tuntutan perbaikan jalan ini tidak dipenuhi," ungkapnya. 

Sementara itu, Public Relation Officer (PRO) Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Ulfa mengatakan, perusahaan sudah berencana melakukan perbaikan di jalan tersebut. "Saat ini usulan perbaikan sedang dikoordinasikan ke SKK Migas," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kecamatan Belida Darat, Muara Enim mengeluhkan akses jalan penghubung lima desa sepanjang 25 kilometer di wilayahnya. 

Pasalnya, jalan yang dikelola PT Pertamina tersebut mengalami kerusakan parah. Kondisi kerusakan tersebut bahkan sudah berlangsung sekitar 10 tahun tanpa pernah ada perbaikan.