Tak dapat dipungkiri. Kemunculannya pasca Pemilu 2014 menjadikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) langsung mencuri perhatian publik. Selain diisi partisipan dari kalangan anak muda, perempuan dan lintas agama, partai yang diketuai oleh mantan presenter berita Grace Natalie ini juga kerap kali melakukan hal yang dinilai kontroversi.
- Bareskrim Selidiki Dugaan 201 Sertifikat Pagar Laut Palsu di Bekasi
- Puan: Kalau Setia, Pastinya Akan Sampai di Ujung Tujuan
- Wakil Ketua DPRD Sumsel Soroti Kerusakan Jalan Lettu A Kadir Palembang yang Berulang
Baca Juga
PSI resmi menjadi badan hukum setelah melalui verifikasi Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 7 Oktober 2016. PSI juga satu-satunya partai baru yang lolos seleksi badan hukum pasca Pilpres 2014.
Namun sampai hari ini, Partai PSI tidak terdengar melakukan Kongres. Padahal sesuai anggaran dasar rumah tangga PSI disebutkan Dewan Pimpinan Pusat Partai dipilih dan ditetapkan untuk masa jabatan lima tahun.
Hal inilah yang kemudian dikritisi oleh politisi partai Demokrat Taufik Rendusara. Melalui akun twitter pribadinya, Taufik menyindir PSI yang disebut-sebut partai paling demokratis. Tapi tidak juga menjalankan kongres.
"Mendirikan partai untuk merebut kekuasaan dengan cara konstitusi. Kalau konstitusi partainya sendiri tidak dijalankan, jangan-jangan partai itu didirikan hanya untuk menjadi penjilat penguasa, iya nggak sih?" ujarnya pada Kamis (20/8).
Taufik pun turut mempertanyakan rekomendasi Partai Solidaritas Indonesia dalam Pilkada Serentak 2020 yang ternyata masa bakti pengurusnya sudah habis 2019.
"Apakah masih sah secara hukum? Jangan nanti di kemudian hari legal standing calon jadi persoalan," tegasnya.[ida]
- Serangan Kepada Firli Bentuk Ketakutan Koruptor yang Disapu Bersih
- DPR Minta APH Usut Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Ciangsana
- Banyak Karyawan Kena PHK Sepihak, DPRD Sumsel Pertanyakan Tanggung Jawab Perusahaan