Para politisi di Indonesia memang kerap menarik segala sesuatu yang berhubungan dengan rakyat ke masalah politik. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengaku tidak heran dengan peristiwa tersebut.
- Survei Kompas: Hanya 15,1 Persen Rakyat Pilih Capres Jagoan Jokowi, Sebanyak 30,1 Persen Menolak
- Presiden Korsel Resmi Dimakzulkan
- KPK akan Klarifikasi Bobby Nasution soal Jet Pribadi
Baca Juga
“Sudah lama saya hidup dan besar dalam dunia politik praktis. Jadi saya tahu lah," ujarnya saat menjadi pembicara di diskusi Crosscheck bertema “Corona: Nggak Perlu Panik, Nggak Usah Gimik" di Upnormal Coffee Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (8/3).
Namun demikian, Ali Ngabalin mengingatkan kepada para politisi Indonesia untuk tidak menyeret isu corona ke dunia politik. Lebih-lebih menjadikan isu ini untuk pencitraan.
“Menurut saya dan berkali-kali juga Bapak Presiden (Jokowi) mengatakan bahwa janganlah ada orang yang menggunakan isu ini untuk menunaikan mengupgrade dia punya pencitraan," tegasnya.
Ali menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini bekerja menghadapi virus corona bukan untuk pencitraan. Sehingga pemerintah, kata Ali, sangat serius dalam persoalan tersebut.
“Bangsa kita dalam ancaman seperti ini dan karena itu tidak boleh tidak, kata Presiden, kita tidak pernah main-main," jelas Ali.
"Tetapi bagi pemerintah dan negara tentu harus mempersiapkan dan itu kami bekerja. pemerintah bekerja baik dari Kementerian Kesehatan, kemudian Kementerian Luar Negeri," sambungnya.
- Perusahaan Peraih Proper Merah Lingkungan Hidup Naik Signifikan, DPRD Panggil Pemprov Sumsel
- KPU PALI Siapkan Rekapitulasi Suara Manual di Tingkat Kecamatan
- Akbar Tandjung hingga Aburizal Bakrie Ikut Datang ke HUT ke-58 Golkar