Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi memecat kadernya yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta, Viani Limardi. Surat pemecatan telah dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pimpinan DPRD DKI Jakarta.
- PKS Dukung Anies Bikin Partai Baru: Biar Lebih Leluasa Bermanuver
- Dukungan Bagi Calon Non-Partai Dinilai Sebagai Bukti Gagalnya Kaderisasi, Memicu Penolakan di Akar Rumput
- Non Partai Seharusnya Bisa Legowo, Pilkada Palembang adalah Momentum Bagi para Ketua Partai untuk Menjadi Nomor Satu
Baca Juga
Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka mengatakan, sejak dikeluarkannya surat DPP PSI, Sabtu (25/9), Viani sudah bukan lagi bagian dari keluarga besar PSI. Viani juga otomatis tidak bisa lagi menjadi anggota DPRD DKI mewakili PSI.
"Segala tindakan Sis Viani setelahnya tidak terkait lagi dengan PSI,” ujar Isyana lewat keterangan tertulisnya, Rabu (29/9).
Bagi PSI, kata Isyana, yang terpenting adalah memastikan nilai-nilai PSI terus terawat dan dipraktikkan. Mulai dari solidaritas, kesetaraan, dan anti-korupsi wajib dijalankan secara konsisten oleh semua kader.
“Menjadi anggota DPRD adalah tanggung jawab, bukan privilege yang tidak dapat dievaluasi," jelas Isyana.
Selama ini, lanjutnya, seluruh caleg PSI tidak pernah dimintai hal-hal seperti pemotongan gaji dan uangnya disetor ke partai.
"Kami hanya meminta mereka hadir dan kerja untuk rakyat,” tegas Isyana.
- PKS Dukung Anies Bikin Partai Baru: Biar Lebih Leluasa Bermanuver
- Dukungan Bagi Calon Non-Partai Dinilai Sebagai Bukti Gagalnya Kaderisasi, Memicu Penolakan di Akar Rumput
- Non Partai Seharusnya Bisa Legowo, Pilkada Palembang adalah Momentum Bagi para Ketua Partai untuk Menjadi Nomor Satu