Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Tercanggih Rusia Su-34 di Luhansk

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Menurut Direktur Jenderal United Aircraft Corporation Rusia, Yuriy Slyusar, Su-34M yang telah dimodernisasi ini memiliki kemampuan tempur dua kali lipat daripada pesawat aslinya. Media pemerintah Rusia mengatakan, Su-34 ini memiliki harga sekitar 36 juta dolar atau senilai Rp 544 miliar per unit.


Dimuat Eurasian Times, pesawat ini juga dilengkapi dengan peningkatan sistem avionik, radar, dan komunikasi serta sistem persenjataan dan peperangan elektronik yang canggih, yang dapat menjangkau tembakan sekitar 966 kilometer. Hilangnya pesawat tersebut, dikatakan, menjadi pukulan yang sangat berat bagi Angkatan Udara Rusia.

Para peneliti di blog Oryx, yang menyimpan catatan online tentang peralatan yang diverifikasi secara visual yang hilang dalam konflik, memperkirakan Rusia telah kehilangan setidaknya 35 pesawat militer, termasuk 11 jet tempur Su-34 di Ukraina.

Jumlah tersebut kemungkinan bisa jauh lebih tinggi daripada perkiraannya. Kehilangan ini terjadi ketika Rusia terus meluncurkan senjatanya dengan intensif, setelah militernya diserang oleh Ukraina dengan senjata jarak jauh seperti HIMARS dan Harpoon, yang merupakan bantuan senjata dari Amerika Serikat (AS).

Ukraina yang juga menerima pengiriman sistem peluncuran roket M270 dari Inggris, secara signifikan dapat meningkatkan daya tembaknya. Senjata presisi jarak jauh itu memungkinkan pasukan Ukraina untuk mencapai target di dalam wilayah yang diduduki Rusia, yang akan membuat Rusia terguncang.

Sebagian besar kecelakaan pesawat Rusia disebabkan oleh rudal udara-ke-udara dan sistem pertahanan udara dari Ukraina. Banyak pesawat militer dan helikopter Rusia yang telah ditembak jatuh oleh Ukraina menggunakan rudal anti-pesawat yang dikenal sebagai MANPADS, yang ditembakkan dari bahu jalan.

Angkatan udara Rusia telah berperang dengan Ukraina selama tujuh bulan, akan tetapi mereka belum mencapai superioritas udara karena sistem anti-pesawat canggih yang dipasok oleh negara-negara Barat dan NATO ke Ukraina, telah membantu Kyiv menyerang balik Moskow.

Dengan lebih banyak bantuan yang datang dari mitra NATO, menurut laporan tersebut, militer Ukraina kini sedang membuat rencana untuk meluncurkan serangan mematikan terhadap Rusia. Pertempuran diperkirakan akan menjadi lebih sulit pada hari-hari mendatang.