Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wajar pengunduran diri petahana Achmad Purnomo dari perhelatan Pilkada Solo 2020. Ini adalah bentuk kekecawaan atas keistimewaan Gibran Rakabuming Raka yang jadi pesaingnya untuk diusung PDI Perjuangan.
- Publik Menanti Perkembangan Kasus Impor BBM
- Demokrat Klaim Indonesia Lebih Baik Dipimpin SBY, Hasto: Biar Dijawab Ketua DPC Kami yang Jawab
- Modal 15 Ribu KTP, Muhaemin dan Elvera Maju di Pilwako Pagar Alam
Baca Juga
Kalaupun Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, PDIP Solo menolak mundurnya bakal calon (Balon) Walikota Solo, Achmad Purnomo, tidak itu merubah apa-apa. Diyakini, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran yang bakal mulus diusung PDIP.
Ujang melihat, memang satu sisi PDIP Solo kecewa dengan sikap pusat. Namun disi lain, mereka ingin ada bargaining dengan menolak pengunduran diri Achmad Purnomo dari pencalonan.
"Mereka pasti kecewa dengan keputusan pusat yang bakal mengusung Gibran yang bukan siapa-siapa di partai. Gibran terlihat sangat disitimewakan. Tapi paling tidak, ada bargaininglah, tidak kosong. Bargainingnya nanti bisa macam-macam," ujar Ujang Komarudin kepada redaksi, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, keputusan mengusung Gibran menjadi dilema terutama bagi PDIP di pusat. Pengkaderan yang selama ini dibanggakan PDIP, akan dengan sendirinya luntur.
"Gibran banyak menabrak aturan dan tradisi di PDIP. Ini akan membuat banyak kader yang kecewa," tutup Ujang Komarudin.[ida]
- Kasus Korupsi Kementan Jadi Prioritas, KPK Bakal Usut Keterlibatan Pejabat Lain
- Pilkada Empat Lawang, Joncik Diprediksi Bakal Lawang Kotak Kosong
- Merasa Diserang, Demokrat Ajak PDIP Buka-bukaan Biar Fair