Tunggu Kehadiran Anak, Adik Kandung Bupati Muratara Bakal Dimakamkan Selepas Magrib

Liang kubur yang telah digali oleh petugas untuk pemakaman jenazah adik kandung Bupati Muratara. (ist/rmolsumsel.id)
Liang kubur yang telah digali oleh petugas untuk pemakaman jenazah adik kandung Bupati Muratara. (ist/rmolsumsel.id)

Jenazah Abadi, adik kandung Bupati Musirawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni, yang tewas dibacok oleh pelaku Arwan, akan dikebumikan pada Rabu (6/9) sekitar pukul 18:30 atau selepas salat Magrib. 


Seorang penggali kubur di TPU Kebun Bunga mengatakan bahwa mereka telah siap untuk prosesi pemakaman, namun masih menunggu kehadiran anak korban. 

Sebelumnya, jenazah Abadi direncanakan akan dikebumikan sekitar pukul 15:30 atau selepas sholat ashar di TPU Kebun Bunga, Jalan Lubuk Kawah, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang. Namun, hingga pukul 16:00, jenazah belum tiba di tempat peristirahatan terakhirnya, meskipun beberapa pelayat telah berdatangan.

"Informasi terakhir habis magrib Pak. Masih menunggu anaknya. Kalau kami siap saja dan liangnya juga sudah siap," katanya.

Dia menambahkan, pihak keluarga menghubunginya untuk minta dicarikan penerangan. "Tadi minta dicarikan lampu atau genset," tambah dia.

Diketahui, Abadi salah seorang warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tewas mengenaskan dengan luka bacok di kepala dan wajahnya.

Korban yang berdasarkan informasi merupakan adik Bupati Muratara, H Devi Suhartoni tersebut, tewas setelah dibacok oleh pelaku Arwan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (5/9/2023) kemarin malam sekira pukul 20:00 WIB di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir.

Kejadian bermula, pada saat dilaksanakan pertemuan antar warga di salah satu rumah warga di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir, dengan investor yang datang ke Desa Belani.

Kemudian, pada saat berlangsung komunikasi dalam pertemuan tersebut, datang pelaku Arwan dan masuk.

Pelaku ditegur oleh korban (Abadi) dengan ucapan bahwa pertemuan tersebut internal saja.

Pelaku, Arwan yang tersinggung dengan ucapan korban, langsung pulang ke rumah mengambil parang dan datang kembali langsung membacok korban Abadi dan Deki.