Transmusi Bakal Ditiadakan, Diganti Teman Bus

Kepala DIshub Palembang. Aprizal Hasyim. (Alwi Alim/rmolsumsel.id)
Kepala DIshub Palembang. Aprizal Hasyim. (Alwi Alim/rmolsumsel.id)

Bus Rapid Transit (BRT) Transmusi bakal ditiadakan. Hal ini menyusul rencana penggabungan jalur BRT Transmusi dengan BTS Kemenhub yakni Teman Bus. Serta tidak dianggarkannya subsidi bagi BRT Transmusi


Demikian terungkap dalam rapat Komisi II DPRD Palembang bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang serta PT SP2J selaku pengelola BRT Transmusi, Selasa (4/1).

Dia menjelaskan, saat ini ada total 100 bus yang ada di Kota Palembang. Dimana, rinciannya 65 bus milik BTS yang dikelola anak perusahaan SP2J yaitu Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) yang semuanya subsidi dari Kemenhub sebesar Rp50 miliar. Sedangkan 35 bus milik BRT Transmusi dikelola oleh SP2J dan disubsidi oleh Pemkot Palembang. Sedangkan, sisanya lima menjadi cadangan di BTS.

"30 bus BRT Transmusi inilah nantinya akan direloting untuk digabungkan seluruh jalurnya tahun ini," kata Kepala Dishub Palembang, Aprizal Hasyim, Selasa (4/1).

Dia menjelaskan saat ini BRT Transmusi sendiri memiliki tiga koridor yaitu Koridor Pusri-PS Mall-Kalidoni. Sedangkan, terdapat empat koridor yaitu Teminal Alang-Alang Lebar, Dempo, Soekarno Hatta, dan Terminal Jakabaring. Tiga koridor BRT inilah nantinya akan dialihkan ke BTS karena berdempetan dengan LRT.

"Jadi mungkin dari tujuh koridor itu akan dilebur menjadi lima atau enam koridor. Tapi, ini masih dalam kajian," terangnya.

Pihaknya belum mengetahui, apakah nantinya disetujui oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) atau tidak. Karena, saat ini masih dalam kajian. Namun, menjadi prioritas kajian bahkan diprediksi sebelum APBD Perubahan dilakukan. Menurutnya, Kemenhub bakal menyetujui hal tersebut karena fokus untuk memajukan Light Rail Transit (LRT) di Palembang. Dia pun mengaku pengalihan ini justru akan baik bagi daerah khususnya Palembang karena tidak mengeluarkan subsidi.

"Jadi untuk pelayanan antar moda tidak ada masalah, kalau berbicara subsidi juga ada BTS yang disubsidi oleh pemerintah," ujarnya.

Terkait dengan subsidi BRT Transmusi, dia mengaku baru dua tahun subsidi tersebut dianggarkan di Dishub Palembang. Karena selama ini langsung dianggarkan di BPKAD. Namun, memang nilai subsidi ini selalu berubah seperti tahun 2021 lalu, subsidi yang diajukan yakni sebesar Rp17 miliar. Sedangkan, tahun 2022 ini subsidi yang diajukan sebesar Rp12 miliar. Dia enggan berkomentar, apakah angka tersebut sesuai dengan kondisi BRT Transmusi saat ini. 

"Tapi pengajuan subsidi ini selalu berbeda setiap tahunnnya," pungkasnya.