Perusahaan teknologi raksasa Google telah memecat seorang karyawannya yang melakukan protes pro-Palestina selama forum pimpinan perusahaan berlangsung di Kota New York pekan lalu.
- Prakiraan Cuaca di Sumsel Jumat 21 Oktober 2022, Palembang Masih Diguyur Hujan
- Usai PHK Massal Google, YouTube Pecat 100 Karyawannya
- Prakiraan Cuaca Kamis 1 Desember 2022, Potensi Hujan Lebat di Sumsel Terjadi Malam Hari
Baca Juga
Mantan karyawan Google Cloud tersebut mengekspresikan penolakannya dengan berteriak ketika Pimpinan Google Israel, Barak Regev, memberikan pidato.
Dalam aksi tersebut, karyawan Google itu menolak proyek teknologi yang saat ini sedang dibangun Google, yang dianggap mendukung genosida, dan apartheid.
"Saya menolak untuk membangun teknologi yang mendukung genosida, apartheid atau pengawasan," teriaknya pada Senin (4/3) lalu dalam sebuah video yang kemudian menjadi viral di media sosial seperti dilansir Anadolu Agency.
"Proyek Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina," sambungnya, saat petugas keamanan mengawalnya keluar dari area tersebut.
Juru bicara Google menyatakan bahwa pemecatan karyawan tersebut dilakukan karena dianggap mengganggu acara resmi yang disponsori oleh perusahaan, meskipun tidak merinci pelanggaran kebijakan yang dilakukan oleh mantan karyawan tersebut.
Proyek Nimbus sendiri merupakan proyek yang yang melibatkan kontrak senilai lebih dari 1 miliar dolar (Rp15 triliun) antara Google, Amazon, pemerintah, dan militer Israel.
Proyek itu akan digunakan untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada Tel Aviv, yang telah mendapat kecaman dari pendukung pro Palestina.
Pada 2021, lebih dari 300 karyawan Google dan Amazon sempat menandatangani surat terbuka yang menilai bahwa proyek tersebut dapat memperburuk diskriminasi dan pengusiran sistematis oleh militer dan pemerintah Israel terhadap warga Palestina.
"Teknologi ini memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang melanggar hukum mengenai warga Palestina, dan memfasilitasi perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina," ujar surat tersebut, yang ditandatangani oleh 90 pekerja di Google dan lebih dari 300 pekerja di Amazon pada saat itu.
Lebih dari 600 karyawan Google juga telah mengecam sponsornya pada Forum Mind the Tech pada pekan lalu, tempat Regev berbicara dengan menyerukan perusahaan tersebut untuk menarik dukungannya dan meminta maaf atas korban jiwa di Gaza.
"Mohon menarik diri dari Mind the Tech, menyampaikan permintaan maaf, dan mendukung Google serta pelanggan yang putus asa atas banyaknya korban jiwa di Gaza; kami membutuhkan Google untuk berbuat lebih baik," kata surat itu.
- Tidak Disiplin Dalam Bertugas, Seorang Anggota Polres Musi Rawas Dipecat
- Terlibat Kasus Narkoba, Mantan Kapolres Bukittinggi Dipecat Tidak Hormat
- Nasdem Sumsel Akui Surat Resmi Dedi Sipriyanto Gabung Ke Nasdem Belum Ada