Smelter merupakan pijakan fondasi bagi Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang. Keberadaan sejumlah pabrik smelter akan menambah daya saing Indonesia dan mengubah ketergantungan ekonomi dari sektor konsumsi ke sektor produksi.
- Dapat Bantuan Alat Uji Sampel Makanan, Pojok Pasar di Palembang Bakal Ditambah
- Menaker Terbitkan Aturan Baru, Gaji Buruh Akan Naik
- Awal September, DPRD Gelar Rapat Paripurna Pemberhentian Herman Deru Sebagai Gubernur Sumsel
Baca Juga
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo usai melakukan peninjauan proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6).
“Smelter ini pijakan fondasi untuk kita menjadi negara maju karena dari yang bertumpu kepada konsumsi, bertumpu sekarang kepada produksi,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mendorong, hasil produksi pabrik smelter bisa diintegrasikan dengan hasil komoditas tambang lain yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Mulai dari nikel yang ada di Sulawesi, bauksit yang ada di Bintan dan Kalimantan Barat, tin yang ada di Bangka Belitung, hingga copper foil yang ada di Gresik.
“Sehingga terintegrasi menjadi EV baterai, litium baterai, dan itu akan diintegrasikan lagi menjadi kendaraan listrik,” lanjut Presiden.
Presiden berharap, proyek pembangunan pabrik smelter yang sudah mencapai 72 persen tersebut akan selesai tahun depan.
“Kita harapkan semuanya nanti selesai sebelum Mei 2024,” tandas Presiden.
- Tahun Terakhir Berkuasa, Jokowi Lebaran di Jakarta
- Dua Menteri Dipanggil ke Istana, PKB Tegaskan Tetap Gulirkan Hak Angket
- PBB Soroti Netralitas Jokowi di Pilpres, Timnas AMIN Respons Begini