Timnas Punya Kenangan Buruk Saat Jumpa Turkmenistan

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan/net
Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan/net

Timnas Indonesia U23 saat ini berada diatas angin dalam kualifikasi Piala Asia U23. Skuad besutan Shin Tae-yong itu berhasil memuncaki klasemen grup K usai menaklukan China Taipei dengan skor mencolok 9-0.


Kini Garuda Muda masih menyisahkan satu pertandingan lagi saat menjamu Turkmenistan di Stadion Manahan Solo, Selasa (12/9) besok. Hasil akhir tentunya akan menentukan peluang lolos atau tidaknya Marselino Ferdinan dan kawan-kawan.

Hasil imbang sudah cukup untuk menentukan juara grup dan memastikan lolos ke Piala Asia 2024 di Qatar. Namun jika peluang itu akan semakin tipis jika hanya menempati posisi runner up. Karena berdasarkan regulasi, tiket lolos akan diadu dengan grup lainnya dan diambil empat tim runner up terbaik.

Meski kini Timnas Indonesia U-23 memimpin klasemen sementara Grup K, namun Tim Garuda Muda tetap harus mewaspadai Turkmenistan.

Pasalnya, Timnas Indonesia U-23 pernah dua kali dikalahkan Turkmenistan U-23 yang salah satunya takluk dengan skor cukup mencolok yaitu 1-3.

Momen kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Turkmenistan U-23 dengan skor 1-3 itu terjadi di Kualifikasi Olimpiade 2012 Zona Asia. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, pada 23 Februari 2011.

Saat itu Timnas Indonesia U-23 ditangani oleh Alfred Riedl. Dalam daftar starter Timnas Indonesia U-23 menurunkan Kurnia Meiga Hermansyah di posisi kiper.

Kemudian empat pemain belakang diisi Safri Umar, Seftia Hadi, Gunawan Dwi Cahyo, dan Achmad Farisi. Di lini tengah Timnas Indonesia memainkan Egi Melgiansyah dan Hendro Siswanto.

Sementara posisi sayap ditempati Oktovianus Maniani dan Titus Bonai. Sedangkan di lini depan diisi Dendi Santoso dan Yongky Ari Bowo.

Dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia U-23 mampu unggul lebih dulu lewat gol backheel Titus Bonai usai meneruskan umpan tendangan bebas Oktovianus Maniani. Bola backheel Titus Bonai sempat mengenai badan pemain lawan kemudian masuk ke gawang Turkmenistan.

Sayangnya tiga menit kemudian Turkmenistan mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol tendangan bebas dari kapten Turkmenistan U-23 Arsianmyrat Amanov.

Pada menit ke-80 Turkmenistan berhasil unggul 2-1 lewat sontekan Aleksandr Boliyan usai meneruskan umpan cut back dari Orazsahedov Vahyt dari dalam kotak penalti Indonesia.

Turkmenistan akhirnya mampu memperlebar keunggulan menjadi 3-1 lewat tembakan keras Orazsahedow Vahyt pada menit ke-86 dari dalam kotak penalti Indonesia.

Belajar dari kekalahan tersebut, Timnas Indonesia U-23 tampaknya harus mewaspadai kekuatan Turkmenistan U-23 yaitu mampu melepaskan tembakan-tembakan keras dan akurat.

Meskipun demikian, Garuda Muda saat ini datang dengan komposisi yang berbeda. Hadirnya pemain muda yang juga mengisi slot pemain senior diyakini bakal merepotkan barisan Turkmenistan di laga nanti.

Bek timnas Indonesia, Elkan Baggot menganalisa penguasaan bola akan menjadi faktor krusial dalam pertandingan tersebut. Masalahnya, Turkmenistan U-23 sangat baik dalam menguasai bola.

“Akan sengit, kedua tim akan berusaha agar bisa menguasai bola dengan baik, mereka (Turkmenistan) memiliki penguasaan bola yang bagus,” kata Elkan dilansir laman resmi Ipswich Town.

“Jadi di laga ini, kami harus tetap fokus, dan menyelesaikan pekerjaan ini (lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024),” tambah pemain berusia 20 tahun itu.

Elkan mengingatkan rekan setimnya di lini belakang agar terus fokus, tak terkecuali saat sedang unggul. Sebab jika lengah, bukan tak mungkin tim lawan memberi perlawanan dan mengubah alur permainan.