Tiga Jabatan Deputi di Istana Wapres Kosong, Staf Ma'ruf Ogah Bicara

Tiga dari empat deputi di Istana Wakil Presiden (Wapres) yang dibiarkan kosong telah menimbulkan beragam spekulasi.


Setidaknya spekulasi yang paling ramai dibicarakan adalah pernyataan dari Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Dia menyebut bahwa mantan Wapres Jusuf Kalla (JK)  masih cawe-cawe utusan Istanaitu.

Namun demikian, Staf Ahli Wakil Presiden Saleh Husin menolak memberi penjelasan mengenai spekulasi yang liar ini. Mantan Menteri Perindustrian itu memilih tutup mulut dan menyerahkan urusan kekosongan 3 deputi kepada Sekretariat Negara (Setneg).

“Lebih tepat tanya ke Setneg,” singkatnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (28/8/2020).

Redaksi telah melakukan penelusuran di laman wapresri.go.id tentang siapa saja yang berada di lingkaran Ma’ruf Amin. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Neta yang menyebut ada orang JK di lingkar Istana,  hingga membuat Maruf Amin bagai burung dalam sangkar.

Hasil penelusurannya, Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Seswapres) masih dipegang oleh Mohamad Oemar. Mohamad Oemar adalah seswapres yang menjabat di era tiga wakil presiden. Dia mulai menjabat seswapres di tahun 2011 atau saat Boediono menjabat sebagai wapres.

Oemar tetap bertahan sekalipun Wapres Boediono telah habis jabatan dan diganti Jusuf Kalla di tahun 2014. Begitu juga saat JK sudah habis masa jabatan, mantan Dubes RI untuk Italia itu masih menjadi seswapres untuk Ma’ruf Amin di tahun 2019 hingga sekarang.

Selanjutnya, di bagan deputi bidang, redaksi melihat ada tiga dari empat deputi yang kosong. Deputi yang kosong itu adalah Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur, dan Kemaritiman; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan; dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan.

 Sementara yang terisi jabatan adalah Deputi Bidang Administrasi yang diduduki Guntur Iman Nefianto.

Dalam laman ini juga disebut sebanyak 8 nama Staf Khusus Wakil Presiden, yaitu Masduki Baidlowi, Muhammad Imam Aziz, Satya Arinanto, Sukriansyah Latief, Robikin Emhas, Mohamad Nasir, Lukmanul Hakim, dan Masykuri Abdillah.

Sedangkan Staf Ahli Wakil Presiden berjumlah 14 orang. Mereka antara lain Saleh Husin, Bambang Widianto, Fadhil Hasan, Noor Marzuki, Farhat Brachma, Buntario Tigris, dan Nurdin Tampubolon. Selanjutnya, M. Iriawan, Herman Widjojo, Berlin Haporsan Manurung, Andre Sukendra Atmadja, Abdul Rasyid Johan Tedja Surya, dan Iggi Haruman Achsien.[ida]