Tidak Menemui Aktivis dan Wartawan yang Demo di Kantor Bupati, Ahmad Rizali Umumkan Mundur untuk Maju di Pilkada Muara Enim

Ahmad Rizali (tengah) didampingi  tim advokasi Shinta Paramita Sari beserta para relawan/Foto: Noviansyah
Ahmad Rizali (tengah) didampingi tim advokasi Shinta Paramita Sari beserta para relawan/Foto: Noviansyah

Sejumlah aktivis, wartawan dan koalisi masyarakat sipil Kabupaten Muara Enim kembali menggelar aksi massa menuntut Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali untuk mundur. 


Namun, dalam aksi kedua yang digelar pada Selasa (16/7), massa aksi terlihat kecewa lantaran Ahmad Rizali yang juga Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel itu kembali tidak hadir menemui para pengunjuk rasa. 

Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemkab Muara Enim, Mat Kasrun menyampaikan bahwa Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali meminta maaf tidak dapat menghadiri dan bertemu dengan massa aksi secara langsung. 

Diapun menjelaskan bahwa saat aksi berlangsung, Rizali sedang dalam kegiatan terjadwal. Dalam penelusuran, agenda Pj Bupati Muara Enim pada Selasa (16/7) diantaranya menghadiri Rilis Angka Kemiskinan Kabupaten Muara Enim tahun 2024 oleh BPS Sumsel.

"Karena Pj Bupati Muara Enim telah ada agenda atau kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya, beliau tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa diwakilkan," ujarnya. 

Tak lama berselang setelah aksi tersebut, di tempat terpisah Ahmad Rizali mengumumkan pengunduran dirinya dari Pj Bupati Muara Enim dihadapan awak media. Keputusan itu diambil dirinya untuk mempertegas langkah politik dalam mengikuti kontestasi Pilkada Muara Enim mendatang.

Ahmad Rizali memmastikan pengunduran diri dari jabatan Pj Bupati Muara Enim telah diajukan kepada Menteri Dalam Negeri pada 8 Juli 2024 lalu. 

Dia juga mengatakan pengunduran dirinya sebagai Pj Bupati tersebut untuk merespon surat edaran dari Menteri Dalam Negeri tertanggal 16 Mei 2024 nomor 100.2.1.3/2314/SJ  bahwa Penjabat Gubernur, penjabat bupati maupun Pj Walikota yang akan maju dalam pilkada harus mengundurkan diri.

"Oleh karena itu pada tanggal 8 Juli 2024 kemarin saya sudah mengajukan pengunduran diri kepada bapak menteri dalam negeri, ke kantor Kemendagri," ungkap Rizali kepada awak media, Selasa (16/7).

Selain itu, Rizali juga mengungkapkan bahwa dirinya akan berpasangan dengan Shinta Paramita dalam kontestasi Pilkada tersebut.

Mereka telah melakukan komunikasi dengan beberapa partai yang memenangkan Pemilu 2024 untuk mendapatkan dukungan sebagai partai pengusung. Bahkan dirinya mengklaim telah mendapatkan dukungan dari 5 parpol pengusung.

"Untuk saat ini, sudah bukan lagi surat tugas atau rekomendasi namun sudah B.1-KWK, namun saya belum bisa mengungkapkan partai mana saja yang telah sepakat mengusung, hanya saja jumlah kursinya 14 kursi berarti sudah lebih dari syarat dan ketentuan," jelas Rizali.

Pilihannya untuk berpasangan dengan Shinta Paramitha didasarkan pada elektabilitas yang baik yang dimilikinya. Shinta Paramitha adalah mantan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Muara Enim selama dua periode.

"10 tahun Shinta pernah menjabat sebagai ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim, dari awal saya sudah memutuskan untuk berpasangan dengannya," tandasnya.