RMOL. Penderitaan rakyat Palestina kian berat. Gempuran dan penindasan yang dilakukan tentara zionis Israel tak kunjung reda, kini ditambah wabah virus corona yang melanda.
Pemerintah Palestina mengumumkan keadaan darurat kemarin. Keputusan tersebut diambil setelah tujuh warga negara di Timur Tengah tersebut diketahui terinfeksi virus corona.
- Palembang Gelap Gulita: PJU Padam, Kriminalitas dan Kecelakaan Meningkat
- Dipecat Tanpa Pesangon, Mantan Karyawan PT PSP Ngadu ke Disnaker Palembang
- Jabat Ketua PDK Kosgoro 1957, Anita Noeringhati Siap Menangkan Golkar di Sumsel
Baca Juga
"Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara resmi mengeluarkan surat keputusan penerapan keadaan darurat selama sebulan untuk mengatasi wabah virus tersebut," tutur Perdana Menteri Palestina Mohammad Ishtaye dalam sebuah pidato yang disiarkan melalui televisi seperti diberitakan JPNN.Com, Jumat (6/3/2020).
Sebagai bagian dari keadaan darurat tersebut, berbagai institusi publik, termasuk sekolah, institusi akademik, tempat ibadah, dan ruang-ruang publik, akan ditutup.
Ishtaye mendesak warganya untuk tidak bepergian dari satu kota ke kota lain sebagai upaya membatasi penyebaran virus.
Dia mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menutup pintu perbatasan sebagai langkah pencegahan, jika diperlukan.
Pengumuman keadaan darurat tersebut dilakukan setelah Menteri Kesehatan Palestina Mai Kaileh mengumumkan bahwa tujuh warga Palestina di Kota Bethlehem terinfeksi COVID-19. [ida]
- Pj Wali Kota Damenta Janji Berhentikan ASN yang Tidak Netral di Pilkada, Bagaimana dengan Camat Sako?
- Prabowo: Keberadaan Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Beban
- PKN Sumsel Target 2 Kursi DPR RI, Enggan Sebut Nama Bacaleg Karena Takut Bocor