Terungkap, Motif Dua Beradik Pelaku Pembunuhan Adik Bupati Muratara Dipicu Sakit Hati

Dua tersangka pembunuhan adik Bupati Muratara  saat ditangkap Polda Sumsel. (Fauzi/RMOLSumsel.id)
Dua tersangka pembunuhan adik Bupati Muratara saat ditangkap Polda Sumsel. (Fauzi/RMOLSumsel.id)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengungkap motif tersangka Ariyanysah (35) dan Arwan (30) membacok Muhammad Abadi adik Bupati Muratara secara membabi buta hingga tewas. Dipicu sakit hati dengan korban yang sudah mengusir tersangka Arwan, yang berlangsung pertemuan di salah satu rumah warga di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara Selasa (5/9).


"Saat kejadian sedang ada pertemuan tertutup di TKP yang membahas bisnis di Desa Belani dihadiri korban Muhammad Abadi dan Deki serta masyarakat sekitar,"kata Anwar Reksowidjojo dihadapan wartawan saat pres rilis Jumat (8/9). 

Tidak lama kemudian, kata Anwar datanglah korban saat pertemuan berlangsung untuk masuk ke dalam ruangan untuk mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Korban menegur tersangka Arwan. Mungkin menegurnya dengan kata-kata yang tidak diterima oleh tersangka sehingga tersangka tersinggung dan sakit hati lalu pulang ke rumahnya memberikan tahukan kepada kakaknya tersangka Ariyanysah lalu kedua tersangka kembali mendatangi tempat rapat untuk menanyakan mengapa korban mengusir tersangka,"jelasnya. 

Disinggung apakah ada motif lain persaingan bisnis ataupun terkait pemilihan Kepala Desa, Anwar mengatakan, pihaknya tidak terlalu jauh mengarah kesana karena yang paling utama dalam konstruksi kasus pembunuhan dan pengeroyokannya saja yang diutamakan. 

"Yang jelas motif utama kedua tersangka menganiaya dan mengeroyok korban adalah dipicu sakit hati dengan korban. Untuk motif lain kita belum bisa memastikannya apakah ada motif lain,"ungkapnya. 

Masih dikatakan, Anwar kedua pelaku membacok korban dengan senjata tajam jenis parang dan golok yang sudah mereka bawa didalam mobil yang digunakan saat mendatangi korban. 

"Korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh dan wajahnya sedangkan satu korban lagi bernama Deki juga mengalami luka bacok di tangan saat ini masih menjalani perawatan,"jelasnya. 

Di hadapan polisi tersangka Arwan mengaku sebelum kejadian pembacokan dirinya datang ke rumah Pandit tempat berlangsungnya pertemuan. Saat tiba di TKP Arwan diusir dan dikeroyok oleh beberapa orang termasuk korban Muhammad Abadi dan Deki adik korban Abadi.

"Setelah itu saya pulang menceritakan ke kakak saya kalau saya dikeroyok oleh Abadi saya dipukuli wajah dan tarik rambut saya oleh mereka,"katanya. 

Mendengar cerita adiknya dikeroyok, tersangka Ariyanysah lalu mengajak adiknya untuk mendatangi Abadi untuk menanyakan apa permasalahan sehingga Abadi dan Deki mengusir dan mengeroyok adiknya. 

"Sesampainya di TKP saya turun dari mobil sedangkan adik saya Arwan saya suruh untuk menunggu di dalam mobil lalu saya memanggil Deki. Deki saat itu keluar sambil bawa kursi mengejar saya lalu saya pun mundur lari ke mobil langsung ambil parang bersama adik saya sehingga terjadilah pembacokan,"timpal tersangka Ariyanysah.