Pemkot Palembang mengakui kewalahan mengatasi persoalan banjir yang terus menyerang wilayahnya saat musim hujan. Anggaran yang terbatas hingga sarana dan prasarana penanganan banjir yang minim jadi penyebab lambannya upaya pencegahan banjir.
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
- Banjir Bandang Muratara, 90 Rumah Rusak Berat
- Antisipasi Banjir, Ketua DPRD Palembang Desak Pemkot Masifkan Pengerukan Kolam Retensi dan Anak Sungai
Baca Juga
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang, Ahmad Bastari saat dihubungi Kantor Berita RMOL Sumsel, Kamis (6/10).
Dia mengatakan, untuk mengatasi persoalan banjir, Pemkot Palembang telah membuat perencanaan drainase. Perencanaan itu mencakup pembangunan titik drainase yang ada di kota Palembang. Idealnya, perencanaan tersebut sanggup mengatasi banjir minimal 25 tahun. Sesuai dengan kebutuhan dana.
Bastari menjelaskan, saat ini daya dukung alam Palembang serta sarana dan prasarana yang dimiliki belum mampu mengatasi limpahan air hujan yang turun.
"Jadi saat ini daya dukung alam Palembang dan daya dukung sarana serta prasarana kita ini tidak mampu sekaligus mengalirkan air tersebut," akuinya.
Salah satu yang diperlukan adalah keberadaan pompa air di kolam retensi. Dia menyebut, idealnya di setiap kolam retensi yang ada di Kota Palembang memiliki satu unit pompa yang beroperasi. Fungsinya mengalirkan air ke drainase sebelum hujan turun.
"Sehingga, kolam dalam keadaan kosong sebelum hujan yang diprediksi turun. Dengan begitu, air yang datang dari hulu dapat langsung masuk tanpa terjadi genangan," terangnya.
Saat ini, pompa yang tetap dan sudah stasioner ada di 8 titik. Ditambah pompa mobile milik PUPR sebanyak 4 unit, BBWS sebanyak 2 unit. "Salah satu pompa yang telah ada hanya di Sungai Bendung, 13 Ilir," ungkapnya.
Percepatan penanganan banjir Palembang tidak bisa mengandalkan Pemkot Palembang sendirian. Butuh kerja secara menyeluruh dari Pusat, Provinsi dan Pemkot Palembang. "Jadi kami minta jangan mengkambing hitamkan Palembang saja. Tapi, kami juga butuh bantuan baik pusat dan provinsi," tegasnya.
Sementara itu, Walikota Palembang, Harnojoyo menambahkan, antisipasi banjir dan pencegahan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan, seluruh warga Palembang. Pemkot Palembang sendiri telah berupaya melakukan pencegahan seperti gotong royong. Masyarakat juga seharusnya rutin melakukan gorong royong khususnya menjaga saluran tersier.
"Terutama saluran tersier yang menghubungkan dengan saluran sekunder maupun primer untuk jangan sampai tidak peduli dengan lingkungan kita sendiri yang berkaitan dengan sedimen sampah," tandasnya.
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
- Ambil Formulir Calon Wakil Bupati Banyuasin, Ardi Arfani Optimis Diusung Golkar dan PDIP
- Banjir Bandang Muratara, 90 Rumah Rusak Berat