Suasana Malam Nuzulul Quran di Masjid Hagia Sophia Turki

Penampakan Masjid Hagia Sophia dari lokasi taman yang berada di seberang bangunan. (kontributor/rmolsumsel.id)
Penampakan Masjid Hagia Sophia dari lokasi taman yang berada di seberang bangunan. (kontributor/rmolsumsel.id)

Malam Nuzulul Quran adalah sebuah perayaan penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, dan diadakan setiap tahun untuk memperingati turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. 


Tahun ini, perayaan Nuzulul Quran jatuh pada Sabtu (9/4). Banyak umat Muslim di seluruh dunia merayakannya dengan cara yang berbeda. Di Istanbul, Turki, tempat terkenal dan dianggap suci oleh umat Muslim dan non-Muslim, yakni Masjid Hagia Sophia menjadi pusat perayaan Nuzulul Quran.

Masjid Hagia Sophia telah menjadi pusat keagamaan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia sejak diubah menjadi masjid pada abad ke-15 oleh Kesultanan Utsmaniyah. Bangunan yang indah dan menakjubkan ini menampilkan arsitektur Bizantium yang spektakuler dan telah menjadi tujuan wisata yang populer di Istanbul.

Penampakan Masjid Hagia Sophia dari lokasi taman yang berada di seberang bangunan. (kontributor/rmolsumsel.id)

Pada malam Nuzulul Quran, Masjid Hagia Sophia menjadi pusat perhatian bagi banyak orang Muslim, karena menyajikan pengalaman yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Malam Nuzulul Quran diadakan dengan acara yang meriah, seperti pembacaan Al-Quran, ceramah agama, dan zikir bersama.

Pembacaan Al-Quran pada malam Nuzulul Quran di Masjid Hagia Sophia biasanya dilakukan oleh para imam terkenal dan hafiz Al-Quran, yang membacakan ayat-ayat suci Al-Quran dengan penuh khidmat dan khusyuk. Para jamaah Muslim yang hadir di masjid akan mendengarkan bacaan Al-Quran dengan penuh perhatian dan kekhusyukan.

Sejumlah pengunjung antre masuk Masjid Hagia Sophia. (kontributor/rmolsumsel.id) 

Perayaan malam Nuzulul Quran di Masjid Hagia Sophia adalah sebuah pengalaman yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Masjid Hagia Sophia sebagai pusat keagamaan Islam yang penting telah memberikan banyak kontribusi dalam menjaga warisan budaya Islam di Turki dan seluruh dunia. Dalam perayaan malam Nuzulul Quran, Masjid Hagia Sophia menjadi saksi keagungan Al-Quran dan perannya sebagai pusat keagamaan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Hagia Sophia tetap menjadi sebuah ikon arsitektur yang mengagumkan, dan pengembalian statusnya ke masjid memperkuat perannya sebagai pusat keagamaan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun Hagia Sophia telah mengalami banyak perubahan dalam sejarahnya, bangunan tersebut tetap menjadi sebuah tempat yang menarik dan penting bagi banyak orang. 

Sekilas Tentang Masjid Hagia Sophia

Pengunjung Hagia Sophia saat melaksanakan Sholat Tarawih Berjamaah. (kontributor/rmolsumsel.id) 

Masjid Hagia Sophia adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Istanbul, Turki. Bangunan ini telah mengalami sejarah yang panjang dan bervariasi, yang dimulai pada abad ke-6 ketika bangunan tersebut awalnya dibangun sebagai sebuah gereja Ortodoks Timur.

Hagia Sophia dibangun pada tahun 537 oleh Kaisar Bizantium Justinianus I, yang ingin membangun gereja terbesar dan terindah di dunia untuk memuliakan agama Kristen. Bangunan ini menampilkan arsitektur Bizantium yang spektakuler, termasuk kubah setinggi 56 meter dan mosaik-mosaik bergambar yang menakjubkan.

Sejumlah pengunjung tengah melaksanakan ibadah sholat. (kontributor/rmolsumsel.id) 

Selama hampir satu milenium, Hagia Sophia menjadi pusat keagamaan Ortodoks Timur, tetapi pada tahun 1453, kota Konstantinopel (sekarang Istanbul) jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah dan Hagia Sophia diubah menjadi masjid. Utsmaniyah menambahkan beberapa fitur baru pada bangunan, termasuk menara lonceng dan mihrab (tempat imam berdiri untuk memberikan khotbah).

Pintu masuk bangunan utama. Pengunjung wajib melepas alas kaki sebelum memasuki ruangan. (kontributor/rmolsumsel.id) 

Pada tahun 1935, setelah berada selama lebih dari 400 tahun sebagai masjid, Hagia Sophia diubah menjadi museum oleh Pemerintah Turki, sebagai usaha untuk menciptakan sebuah simbol dari kesatuan antara peradaban Timur dan Barat. Namun, pada tahun 2020, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan untuk mengembalikan Hagia Sophia ke status masjid, meskipun banyak protes dari seluruh dunia.

Salah seorang pengunjung yang berada di ruangan utama. (kontributor/rmolsumsel.id) 

Pengembalian Hagia Sophia ke status masjid mengundang perdebatan dan kontroversi. Beberapa orang percaya bahwa pengembalian Hagia Sophia ke status masjid adalah sebuah langkah untuk memperkuat identitas keagamaan Turki, sementara yang lain merasa bahwa tindakan tersebut mengabaikan nilai sejarah dan budaya bangunan tersebut. Beberapa pihak bahkan memandang pengembalian status Hagia Sophia ke masjid sebagai sebuah upaya untuk memicu ketegangan antara agama dan budaya.