Stasiun LRT Ampera Terapkan Pembayaran Non Tunai Bagi Penumpang, Berlaku 1 Desember 2021

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Stasiun LRT Ampera menjadi pilot project penggunaan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau LinkAja untuk pembelian tiket. Nantinya, penumpang cukup melakukan tap in menggunakan KUE atau LinkAja tanpa harus membeli tiket seperti yang dilakukan selama ini.


Kabag Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan program tersebut merupakan bentuk dukungan LRT kepada Gerakan Nasional Non Tunai atau Cashless. Menurutnya, PT KAI Divre III selaku operator LRT Sumsel bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) dan Bank Indonesia menggandeng lima Bank yaitu BNI, Mandiri, BCA, BRI dan Bank Sumsel Babel.

“KUE dari kelima Bank ini yang telah bekerjasama untuk program non tunai /cashless di LRT Sumsel,” kata Aida dalam keterangan resminya, Senin (29/11).

Dia menyebutkan, penumpang yang akan berpergian dari stasiun LRT Ampera diharuskan menggunakan KUE atau LinkAja pada saat tap in. Sedangkan penumpang dari stasiun di luar stasiun LRT Ampera  yang akan turun di stasiun LRT Ampera masih bisa tap out menggunakan tiket manual (QR).

Sementara ini penggunaan non tunai diberlakukan bagi penumpang yang akan naik dari stasiun LRT Ampera, sedangkan 12 stasiun lainnya masih bisa menggunakan pembayaran tunai dengan tiket manual (QR).

"Untuk membeli KUE ini bisa di masing-masing bank ataupun di loket yang ada di Stasiun- stasiun LRT, penggunaan pertama diinisiasi /aktivasi terlebih dahulu di loket stasiun LRT, agar terbaca di sistem gate pada saat tap in,” terangnya.

Pelaksanaan program ini akan terus dievaluasi karena perlu proses waktu untuk mengajak masyarakat pengguna LRT mengubah kebiasaan dari pembayaran tunai menjadi non tunai. “Penggunaan non tunai ini sebenarnya menjadikan perjalanan lebih praktis dan efektif dalam pembayaran,” ungkap Aida.

LRT Sumsel saat ini beroperasi dengan penerapan protokol kesehatan 3M sesuai dengan ketentuan pemerintah. Pihaknya telah menyiapkan fasilitas pendukung seperti tempat mencuci tangan di setiap stasiun, pembatas jarak sosial di stasiun dan di dalam LRT, handsanitizer di dalam LRT serta penyemprotan rutin sarana LRT dan stasiun menggunakan desinfektan.

Saat ini LRT Sumsel beroperasi  88 perjalanan setiap harinya dengan jam operasional 06.00 – 20.25, selisih waktu antar kereta (headway) 17 menit, dengan tarif tiket Rp.10.000 untuk rute dari dan menuju stasiun Bandara, Rp. 5.000 untuk stasiun selain stasiun Bandara. Penumpang dapat menggunakan tiket manual (QR), non tunai berupa Kartu Uang Elektronik dan LinkAja.

Selama bulan November penumpang weekday rata-rata 5.075 orang dan weekend 7.723 orang dengan rata-rata harian 5.831 penumpang. Tingkat keterisian kereta rata-rata 58 persen. Total penumpang LRT sampai akhir November 2021 hampir mencapai 1.400.000 penumpang.

“Sekitar 95 persen penumpang masih melakukan pembelian tiket secara tunai di loket dan non tunai sekitar 5 persen. Dengan adanya program non tunai /cashless di stasiun LRT Ampera secara bertahap mengajak masyarakat untuk mulai beralih menggunakan pembayaran secara non tunai,” tandas Aida.