Ketua DPP Partai PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat seharusnya mengerti bahwa ada hak setiap orang untuk menentukan partai yang hendak dijadikan kendaraan dalam pemilu.
- Bawaslu Sumsel Terima 62 Laporan Pelanggaran Pemilu
- Serangan Kepada Firli Bentuk Ketakutan Koruptor yang Disapu Bersih
- Meski Lolos Verfak di Sumsel, Partai Ummat Tetap Tidak Bisa Ikut Pemilu 2024
Baca Juga
Penekanan ini disampaikan Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Partai Demokrat Herman Khaeron menanggapi sindiran Djarot kepada Akhyar Nasution yang loncat ke Partai Demokrat.
Akhyar pindah ke Demokrat lantaran tidak diusung PDI Perjuangan dalam kontesasi Pilkada Medan 2020.
“Pak Djarot semestinya paham, sistem kepartaian di Indonesia, dan menjadi hak setiap orang untuk menentukan pilihan partainya,” kata Herman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/7).
Pindahnya Akhyar Nasution menjadi kader Partai Demokrat turut memancing respon dari Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat.
Sambil berkelakar, Djarot mengatakan kepindahan Akhyar Nasution sebagai kader Partai Demokrat telah mengingatkan dirinya pada iklan dan jargon politik partai yang saat ini dinakhodai Agus Harimurti Yudhoyono itu.
Slogan itu adalah “Katakan Tidak Pada Korupsi’.
Selain itu, Djarot juga menyinggung Akhyar yang pernah diperiksa KPK atas dugaan penyelewengan anggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-53 tingkat Kota Medan tahun 2020.
Event yang diadakan di Jalan Ngumban Surbakti, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang itu disebut-sebut ada dugaan penyelewengan dana sebesar Rp 4,7 miliar.[ida]
- Khawatir Bangkitkan Demokrasi Terpimpin, Partai Buruh Tolak Pembentukan Koalisi Besar
- Demi Selamatkan Uang Negara, Majelis Hakim PN Jaksel Didesak Tolak Praperadilan PT Titan
- Ustadz di Pagar Alam Mengaku Siap Maju di Pilwako 2024