Siapkan SDM Cerdas di Palembang, Rembuk Stunting Digelar

Pemkot Palembang menggelar rembuk stunting 2022. (Humaidy Aditya Kenedy/RMOLSumsel.id).
Pemkot Palembang menggelar rembuk stunting 2022. (Humaidy Aditya Kenedy/RMOLSumsel.id).

Pemkot Palembang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang menggelar agenda Rembuk Stunting 2022. Agenda tersebut ditunjukan sebagai upaya penurunan angka stunting di Kota Pempek.


Menyikapi hal tersebut, Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan bahwa melalui kegiatan yang digelar di Hotel Beston tersebut, diharapkan dapat mendapatkan program maupun solusi dalam menurunkan angka stunting. 

Menurutnya, penurunan angka stunting juga merupakan upaya Pemkot Palembang dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan cerdas. Sebab, kecerdasan dan kesehatan harus disiapkan sedini mungkin.

"Untuk angka stunting alhamdulilah sudah menurun, dari tahun 2019 sebesar 22,9 persen, kini sekitar 16,5 persen di tahun 2020

Kemudian melalui kegiatan ini, Harnojoyo berharap agar upaya dalam menurunkan angka stunting dapat bersinergi dengan lembaga atau instansi terkait. Sehingga, upaya tersebut dapat mendapatkan hasil yang maksimal, yakni Kota Palembang zero stunting.

"Tentu kita senang dengan kegiatan ini, karena stunting sendiri menjadi fokus kita agar memastikan anak atau balita itu harus mendapatkan gizi dan asupan makanan yang sehat," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Palembang, Fenty Aprina mengatakan terdapat beberapa wilayah yang masih tinggi jumlah penderita stunting, salah satunya di Kecamatan Ilir Timur III. Oleh sebab itu, dirinya mengatakan agar dari kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat melalui lintas program dan lintas sektor yang hadir.

"Hasil yang diharapkan yang utamanya adalah menurunnya angka stunting, dan ditambah dengan rekomendasi program yang diperlukan untuk penurunannya," jelasnya.

Selain itu, Fenty juga menyebutkan agar nanti mendapatkan solusi dalam perubahan perilaku rumah tangga, terutama kepada anak sejak 1.000 hari kehidupan.

"Karena memang bayi atau balita harus mendapatkan gizi dan asupan yang sehat," pungkasnya.