RMOLSumsel. Untuk menyangkal pernyataan Anggota Parlemen Iran tentang penyebaran virus corona, Wakil Menteri Kesehatan (Menkes) sempat bertaruh dengan jabatannya. Ia bahkan bersumpah.
- Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Palembang Sudah Capai 90 Persen, Kemenkes Sebut dalam Kondisi Mengkhawatirkan
- Kasus Aktif Covid-19 di Palembang Tinggal 713 Orang
- Sumsel Dapat Alokasi Vaksin Booster Kedua, Ini Jumlahnya
Baca Juga
Namun beberapa jam berselang, Juru bicara Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kondisi Harirchi. Ia dikarantina karena positif terinfeksi virus corona.
Harirchi telah nampak pucat saat ia sedang berdiri dalam sebuah konferensi pers yang ditayangkan televisi, beberapa saat sebelumnya. Saat itu terekam dalam tayangan, Harirchi nampak berkeringat dingin dan batuk-batuk.
Usai konferensi pers, Harirchi segera dilarikan ke rumah sakit. Konferesi pers itu sendiri tengah membahas soal virus corona.
Saat itu, Harirchi membantah pernyataan anggota parlemen bahwa Qom merupakan pusat wabah coronavirus di Iran, tetapi para pejabat menyembunyikan semua kasus-kasus virus corona, melansir BBC, Selasa (25/2/2020).
Anggota parlemen itu, menuding bahwa Covid-19 muncul di Qom sejak tiga pekan lalu dan di sana saja terdapat 50 kematian akibat virus maut tersebut. Harirchi bersumpah akan mengundurkan diri dari jabatannya jika angka tersebut benar terbukti walaupun separuh dari angka itu saja.
Ironis. Sekarang Harirchi sendiri terbukti positif mengidap coronavirus. Kabar menyedihkan harus dihadapi Pemerintah Iran. Di saat negara tersebut berusaha mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.
Jubir mengatakan, Harirchi sedang dalam penanganan penuh di sebuah rumah sakit. Hingga saat ini, Iran telah mencatat 15 kasus meninggal karena virus corona, serta 95 kasus terinfeksi.
Pemerintah Iran menolak perlakuan isolasi bagi daerah-daerah yang dianggap telah terpapar coronavirus. Mereka mengatakan karantina merupakan cara lawas yang sudah ketinggalan zaman dan mereka tidak percaya dengan metode itu.
Hingga saat ini, kota suci umat Syiah Qom dan Mashhad, di mana ada banyak kasus virus corona, masih bebas diakses.
Di Uni Emirat Arab, markas maskapai penerbangan Emirtes dan Etihad yang rutin terbang ke Iran, per hari Selasa dilaporkan telah terjadi 13 kasus infeksi coronavirus, termasuk di antaranya adalah pasangan suami-istri asal Iran. [ida]
- Halodoc Permudah Penggunanya Mengakses Asuransi
- Empat Kali Suntik Vaksin, Menkeu Israel Masih Terpapar Covid-19
- Pneumonia Misterius Mirip Covid-19 Terdeteksi di Argentina, 3 Orang Meninggal