Sepekan Dilanda Banjir, Rumah Warga Desa Lingkis Sering Dimasuki Ular

Rumah warga Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi terendam banjir/Foto: Hari Wijaya
Rumah warga Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi terendam banjir/Foto: Hari Wijaya

Sudah sepekan terakhir ini, Desa Lingkis Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terendam banjir. 


Banjir setinggi betis orang dewasa tersebut merendam lebih dari 30 rumah warga Desa Lingkis. 

Kaur Keuangan Desa Lingkis, Rahmi (42) mengatakan saat ini banjir sudah mulai surut. Namun, jika hujan kembali turun banjir di Desa Lingkis kembali meninggi. 

"Hujan terus, air Sungai Lingkis jadi meluap. Kalau berapa hari yang lalu, lumayan tinggi dibanding sekarang," kata Rahmi, Jumat (15/3). 

Akibat banjir yang melanda, Rahmi menjelaskan bahwa aktivitas warga di Desa Lingkis terganggu. "Terutama anak sekolah, mereka harus melepas sepatu saat pergi ke sekolah," ujarnya. 

Rahmi menceritakan, meskipun dilanda banjir, hingga saat ini belum ada laporan adanya warga yang sakit akibat banjir, seperti diare ataupun gatal-gatal.

"Sejauh ini belum ada pihak BPBD OKI yang meninjau ke desa kami," ungkapnya. 

Sementara itu, salah satu warga Lingkis bernama Tomi mengutarakan, ia dan keluarganya masih beraktivitas meskipun seluruh ruangan rumahnya terendam banjir. 

"Mau gimana lagi, apalagi saya berjualan. Bahkan untuk tidur saya terpaksa harus di bawah," ujarnya. 

Menurut Tomi, banjir kali ini merupakan banjir terparah dari sebelumnya. Biasanya lanjut Tomi, banjir hanya menggenangi area yang cukup rendah saja dan tidak pernah sampai ke jalan pemukiman.

Tomi dan warga sekitar memperkirakan banjir tersebut akan terus menggenangi Desa Lingkis hingga satu bulan ke depan. Pasalnya, air Sungai Lingkis hingga saat ini masih meluap meskipun tidak seperti sebelumnya. 

Di musim hujan dan banjir seperti ini, Tomi dan warga mengkhawatirkan masuknya ular ke dalam rumah warga. Warga berharap, pemerintah untuk segera memberikan perhatian kepada warga Desa Lingkis. 

"Sudah berapa kali ular masuk ke rumah. Kami jadi takut kalau sudah seperti ini," pungkasnya.