Kota Wuhan merupakan kota asal ditemukannya virus corona baru (covid-19), sekaligus menjadi wilayah pertama dihantam wabah yang jadi pandemi global itu. Kini Wuhan berangsur pulih dari penderitaannya tersebut.
- Defisit APBN 2021 Diprediksi Lebih Rendah dari Target 5,7 Persen
- Dorong Peningkatan Ekonomi Warga, Pemkot Prabumulih Bantu Alat dan Modal Usaha
- Korban Investasi Gagal Bayar Minta Perhatian Presiden
Baca Juga
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan saat ini tidak ada kasus baru di Wuhan. Kondisi terkini Wuhan memberi harapan baru bagi negara-negara terdampak virus corona.
Hal itu dikatakan sendiri oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Kemarin, Wuhan melaporkan tidak ada kasus baru untuk pertama kalinya sejak wabah dimulai," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers virtual di Jenewa, melansir Straitstime, Sabtu (21/3).
"Wuhan memberikan harapan bagi seluruh dunia bahwa bahkan situasi yang paling parah dapat berbalik. Namun, tentu saja, kita harus berhati-hati; situasinya bisa terbalik," lanjut Tedros.
Saat ini, kasus di China hanya beberapa infeksi yang datangnya dari pengunjung pembawa virus. Setelah China berangsur pulih, wabah malah bergeser ke Eropa, di mana jumlah kematian mencatat angka yang jauh lebih tinggi dari China.
China digolongkan sebagai negara dengan teknologi dan ilmu medis yang sangat baik. Jika wabah ini terjadi pada negara dengan sistem kesehatan yang lemah atau populasi yang lebih rentan, entah apa yang terjadi. WHo sendiri sangat mengkhawatirkan hal itu.
"Kekhawatiran itu sekarang menjadi sangat nyata dan mendesak," ujar Tedros. Tedros menyadari wabah virus atau penyakit apa pun yang sampai menimbulkan korban nyawa tidak akan benar-benar bisa dihindari.
"Wabah ini sangat buruk dalam sejarah dan tidak ada yang mengharapkannya," ujar Tedros.
Meskipun orang dengan usia lanjut sangat rentan terhadap virus corona, bukan berarti orang-orang muda bisa seenaknya di luar tanpa melakukan pencegahan. Solidaritas antar generasi adalah salah satu kunci untuk mengalahkan penyebaran pandemi.
"Hari ini saya punya pesan untuk kaum muda: Anda memang kuat. Virus ini bisa membuat Anda dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu, atau bahkan membunuh Anda," Tedros memperingatkan.
"Bahkan jika Anda tidak sakit, Anda bisa memilih ke mana Anda pergi dan itu bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain," kata Tedros.[ida]
- Hingga H+6 Lebaran, Kereta Api Sudah Angkut 45.980 Pemudik
- Cadangan Devisa RI di 2024 Diprediksi Meningkat
- Aturan Ganja Itu Sejak Zaman SBY, Kok Ributnya Sekarang..