Sempat Tulis Pesan ke Keluarga, Bujangan di Lubuklinggau Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Polisi saat berada di rumah lokasi tempat kejadian korban bunuh diri dengan cara gantung diri/ist
Polisi saat berada di rumah lokasi tempat kejadian korban bunuh diri dengan cara gantung diri/ist

Polisi memberikan penjelasan terkait dengan ditemukannya seorang pemuda yang masih bujangan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.


Korban bernama Noviar Mashfayu Anugerah (26) ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar rumahnya di Jalan Gg Pasir, RT 01, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I pada Senin, 11 Desember 2023 sekitar pukul 16.30 WIB. 

Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kapolsek Lubuklinggau Timur AKP Sugito membenarkan adanya kejadian orang bunuh diri dengan cara gantung diri. Dari pengamatan tempat kejadian tidak ditemukan barang-barang korban yang hilang dan tidak ditemukan jendela pintu yang rusak.

"Korban tidak memiliki handphone, ditemukan adanya tulisan nama Ayah, kakek, puyang dan leluhur yang dituliskan korban dan diletakannya di buku surah yasin didekat mayat korban," kata Kapolsek.

Sambung Kapolsek, tidak ada warga yang mendengar keributan sebelum korban ditemukan tewas akibat gantung diri.

Korban ditemukan tewas gantung diri saat saksi Aidah (bibi korban) mencium bau busuk dari rumah tersebut. Lalu saksi menghubungi tetangga depan rumah korban yakni Arwan. 

Selanjutnya saksi-saksi dibantu warga setempat menghubungi pihak kepolisian dan membuka paksa pintu depan rumah korban. Dan menemukan korban dalam kondisi gantung diri menggunakan tali pada kusen pintu kamar. "Tampak tubuh korban dalam kondisi pecah pembuluh darah," ungkapnya.

Kemudian tim gabungan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Robi Sugara bersama Kapolsek Lubuklinggau Timur dan Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel serta tim Identifikasi INAFIS langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.

Setelah itu tim identifikasi dibantu pihak medis membawa korban ke Rumah Sakit Siti Aisyah kota Lubuklinggau.

"Hasil penyelidikan dari pengamatan luka luar korban, tampak korban sudah tidak bernyawa mengalami pembusukan dan pecah pembuluh darah, tidak terlihat tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban," timpalnya.

Keterangan dari saksi Aidah yang datang berkunjung ke rumah korban pada Senin, 11 Desember 2023, dirinya menggedor-gedor pintu rumah korban. Dan dalam keadaan terkunci. Tetapi tidak ada respon dari korban.

"Daksi mencium bau menyengat dari dalam rumah Korban serta banyaknya lalat-lalat yang beterbangan dari dalam rumah Korban, lalu Korban pun langsung curiga dan memanggil warga sekitar," terangnya.

Sementara itu keterangan dari saksi Noverzha dan saksi Syehyi yang merupakan adik kandung korban mengatakan bahwa sebelumnya saksi dulu tinggal serumah dengan korban. Namun dikarenakan korban sering marah-marah dan berlaku kasar. 

Bahkan sambungnya sampai hendak memukul dengan menggunakan alat. Dan diduga Korban juga adalah pecandu narkoba. Sehingga saksi Noveryha tidak tahan tinggal bersama korban dan selama 2 bulan terakhir ini saksi tinggal bersama sepupunya di Kelurahan Keputraan Kota Lubuklinggau.

Sedangkan saksi Syehyi juga tidak tahan tinggal bersama dengan korban dan S Saksi tinggal bersama sepupunya di Jalan Kenanga II Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau.

Sementara Ibu kandungnya sudah sebulan terakhir ini tinggal di tempat keluarganya di kota Bengkulu. Sehingga saat ini saksi-saksi tidak tinggal bersama korban.

Kemudian keterangan saksi Rwan selaku Ketua RT 02, Kelurahan Watervang yang rumahnya tepat berada di depan rumah korban menerangkan bahwa saksi terakhir kali melihat dan mengobrol dengan korban pada Jumat, 8 Desember 2023 sekira pukul 09.00 WIB.

"Saat itu korban sedang merumput membersihkan rumahnya, saat itu beberapa warga tetangga lain juga melihat korban masih ada, kemudian saksi juga sering melihat perilaku yang aneh dari korban, sering mengamuk dan diduga sedang dipengaruhi narkotika," bebernya.

Dari hasil pengamatan identifikasi mayat oleh Unit INAFIS Sat Reskrim Polres Lubuklinggau bahwa mayat korban ditemukan dalam keadaan tergantung yang terjerat seutas tali pada bagian leher.

"Mayat korban sudah membusuk diduga sudah tidak bernyawa lagi perkiraan hari Jumat, 8 Desember 2023," ujarnya.

Berdasarkan surat pernyataan dari pihak keluarga korban yaitu Devi menyatakan tertulis menolak dilakukan otopsi ataupun visum oleh pihak medis dan menganggap kematian korban adalah musibah.