Perang sembilan bulan yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah membawa banyak kerugian bagi kedua belah pihak.
- Protes Latihan Militer China, Gedung Putih Panggil Duta Besar Qin Gang
- AJI Palembang Kecam Aksi Ancaman yang Diterima Pemred Suara Nusantara
- Keterangan Resmi Tenggelamnya Kapal Moskva Kebanggaan Rusia: Satu Tewas, 27 Awak Hilang
Baca Juga
Tidak hanya kerusakan massif akibat rudal pada gedung dan infastruktur bangunan, ribuan nyawa juga ikut jadi korban.
International Comission on Missing Persons (ICMP) pada Kamis (24/11) melaporkan lebih dari 15 ribu orang menghilang selama perang Ukraina.
Sejak Juli lalu, ICMP telah membangun kantor cabangnya di Kyiv untuk membantu Ukraina melacak dan mendokumentasikan orang hilang.
Menurut Direktur Program ICMP Eropa Matthew Holliday, kategori orang hilang ini masih belum jelas apakah mereka masih hidup dan dipindahkan ke Rusia atau telah meninggal dan dikubur di kuburan darurat.
Melihat banyaknya orang hilang yang dilaporkan, Holliday menyebut akan butuh waktu bertahun-tahun untuk menyelidiki keberadaan mereka, bahkan jika perang sudah berhenti sekalipun.
"Jumlahnya sangat besar dan tantangan yang dihadapi Ukraina sangat besar. Selai itu mereka juga berperang melawan Federasi Rusia," ujarnya seperti dimuat Reuters.
Holliday mengatakan Kantor cabang ICMP di Kyiv telah mulai mengumpulkan sampel DNA dan meningkatkan kapasitas mereka untuk membantu jaksa membangun kasus kejahatan.
"Kuncinya sekarang adalah menerapkan semua tindakan dengan benar untuk memastikan sebanyak mungkin orang yang dapat diidentifikasi," jelasnya.
Ia juga menyerukan pertanggung jawaban serius dari pelaku pembunuhan dalam perang.
"Sebagian besar orang hilang, mereka yang meninggal adalah korban kejahatan perang dan pelaku harus dimintai pertanggung jawaban," pungkasnya.
- Ancam Balas Dendam, Iran Desak Adili Donald Trump
- Dua Helikopter Bell TNI AD Selesai Overhaul, Pemeliharaan Alutsista untuk Wujudkan Zero Accident
- Akhiri Pengasingan, Gotabaya Rajapaksa Pulang ke Sri Lanka