Selesaikan Sengketa Pileg, KPU OKI Buka Kontainer Surat Suara

KPU OKI saat membuka kontainer surat suara. (ist/rmolsumsel.id)
KPU OKI saat membuka kontainer surat suara. (ist/rmolsumsel.id)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memerintahkan KPU OKI untuk membuka kontainer yang berisi surat suara pada 21 TPS di 13 desa dan 2 Kecamatan yang ada di OKI. 


Ketua KPU OKI Muhammad Irsan mengatakan, dibukanya kontainer kotak suara tersebut untuk menjawab hasil perselisihan perolehan suara yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) antara caleg Reka Oktarina dari Partai PAN dan Kadek dari Partai PDIP di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya. 

"Sekarang tengah berlangsung pembukaan kontainer surat suara tersebut kami undang PAN dan PDIP," kata Irsan, Senin (29/4). 

Irsan menjelaskan, pembukaan boks kotak suara ini harus terkoordinasi dengan pihak Bawaslu dan kepolisian serta disaksikan oleh partai politik PAN dan PDIP.

"Ini terkait selisih dua suara antara kedua caleg, yang diambil dari surat suara yakni C hasil dan D hasil. Kalau ada keberatan saksi dan catatan keterangan khusus dari PAN dan PDIP karena mereka yang berkeberatan," jelasnya.

Irsan menjelaskan, pihaknya diberi perintah KPU RI dan untuk mempersiapkan alat bukti berupa hasil C dan D yang akan digandakan, dilegalisir dan diserahkan ke MK.  

Ia menambahkan, pada tanggal 4 April lalu sudah menyiapkan data, namun saat membuka kotak surat suara, Partai PAN keberatan. Namun, saat ini diperintahkan langsung KPU RI dan perwakilan Partai PAN tetap mengikuti proses pembukaan kontainer surat suara. 

Saksi dari Partai PAN Syarief Hidayat mengungkapkan, pihaknya mendapat undangan dari KPU OKI untuk membuka box plastik yang isinya berkaitan hasil C Plano, form keberatan dan daftar hadir serta lainnya.

Syarif menegaskan, kehadiran pihaknya hanya sebatas saksi dan tidak bisa menghalangi atau menghambat proses tersebut. 

"Kami tidak menghalangi atau menghambat. Hasil C dan D plano ini nantinya akan digandakan untuk referensi KPU untuk jawaban di MK nantinya," jelas Syarief. 

Syarief juga membenarkan bahwa sebelumnya pihak Partai PAN mendapat undangan untuk datang menghadiri pembukaan kontainer kotak surat suara. 

"Karena saat itu belum ditemukan dasar pedoman untuk pembukaan boks kotak suara ini, makanya kami tidak menghadiri," pungkasnya.