Segel Kantor Golkar Muara Enim, Kader Minta Hadiono Dipecat dari Kursi Ketua 

Tampak kader Golkar Kabupaten Muara Enim menggelar aksi dan menyegel kantor DPD Partai Golkar/Foto:Noviansyah
Tampak kader Golkar Kabupaten Muara Enim menggelar aksi dan menyegel kantor DPD Partai Golkar/Foto:Noviansyah

Suhu politik dalam tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) di Kabupaten Muara Enim memanas. Pasalnya, para kader pengurus harian partai berlambang pohon beringin ini menggelar aksi menyegel kantor DPD Partai Golkar Muara Enim, Rabu (21/9).


Dari pantauan di lapangan, penyegelan itu didasari sebagai bentuk penolakan komposisi pengurus DPD Partai Golkar Muara Enim, dengan SK Nomor SKEP 146/DPD/GOLKAR-SUMSEL/IX/2022 yang dinilai cacat hukum.

Dalam aksi tersebut, para kader membakar ban di kantor dan juga membentangkan karton berisikan tulisan tidak mengakui Hadiono sebagai ketua. Kader juga meminta DPP Golkar pecat Ketua DPD Golkar Sumsel, Bobby Rizaldi.

Pengurus harian DPD Partai Golkar Muara Enim, Ahmad Solihin menyampaikan aksi tersebut sebagai bentuk ketidak puasan atas hasil Musdalub pada tanggal 16 September lalu. 

Menurutnya, setelah Hadiono ditetapkan sebagai ketua terpilih, kata dia Hadiono tidak amanah sebab yang bersangkutan tidak mengindahkan AD/ART Partai Golkar.

“Padahal AD/ART itu adalah panglima tertinggi dalam partai. Namun AD/ART tersebut tidak di indahkan, dan kami tidak mengakui saudara Hadiono sebagai ketua partai," tegas Solihin dengan nada tinggi.

Untuk itu, dirinya bersama kader lainnya meminta Ketua  DPD Golkar Sumsel Bobby Rizaldi dan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi dan memecat suadara Hadiono. Karena dinilai sudah memalukan Partai Golkar dan memecah kader Partai Golkar karena pengisian komposisi kepengurusan DPD Partai Golkar Kabupaten Muara Enim hasil dari Musdalub cacat hukum.

“Apabila tuntutan kami tidak di indahkan oleh Ketua DPD Golkar Provinsi, artinya saudara Bobby sendiri yang memperpecah kader Golkar Muara Enim. Oleh karena itu, kami minta Ketua DPP Golkar Airlangga Hartarto juga harus mengevaluasi saudara Bobby bila perlu dipecat," katanya.

"Apabila memang tidak di indahkan (Oleh DPD dan DPP, red) kami kader-kader Partai Golkar Kabupaten Muara Enim akan mendukung memasang baleho Anies Baswedan sebelah kiri dan memasang baleho Ganjar Pranowo sebalah kanan gedung Golkar karena kami tidak percaya lagi dengan ketua umum," lanjutnya.

Kader lainnya Dani Efendi, menambahkan dirinya bersama keder Golkar lainnya menolak keras susunan kepengurusan DPD Partai Golkar. Soalnya, dalam penyusunan kepengurusan DPD Partai Golkar kader senior tidak dilibatkan dalam tim formatur yang telah disepakati bersama. 

“Khususnya pengisian sekretaris itu ada kriteria dan syarat sesusai anggaran dasar rumah tangga Partai Golkar. Pertama lima tahun mengabdi di Partai Golkar secara terus menerus. Sementara sekarang ini sudah ditentukan ada oknum baru dua tahun bergabung dan belum tau berorganisasi malah dijadikan sebagai  sekretaris DPD Partai Golkar Muara Enim,” tegasnya.

Penolakan tersebut, bukannya pengurus harian DPD Partai Golkar Muara Enim saja. Melainkan 13 kecamatan menolak komposisi untuk sekretaris yang diambil oleh oknum yang baru dua tahun bergabung.

“Ada bukti dokumennya penolakan 13 kecamatan diatas materai Rp10 ribu. Ditambah lagi tiga organisasi sayap yang menolak untuk komposisi untuk sekretaris dan sudah disampaikan ke DPD Golkar Sumsel,” ucapnya.

Sementara itu, Yusran Efendi anggota DPRD Kabupaten Muara Enim dari Fraksi Golkar, mengatakan anggota Fraksi Golkar sangat respon apa yang dikatakan kader-kader Golkar. Disini salah kemajuan dari pada suatu organisasi Partai Golkar. 

Dimana ada beberapa tuntutan temen-temen kader, salah satunya diminta anulir masalah kepengurusan karena tidak sesusai dengan AD/ART dan juklak Partai Golkar.

“Insya Allah dalam permasalahan ini saya akan langsung menyampaikan kepada ketua terpilih pak Hadiono supaya menganulir dan menyerap aspirasi kawan-kawan kader Golkar untuk menganalisa ulang kepengurusan Partai Golkar seusai juklak, juknis AD/ART Partai Golkar,” ujarnya.