Sebelum Tenggelam Tersapu Ombak di Pantai Panjang Bengkulu, Saca Sempat Minta Uang Rp 500 Ribu Untuk Berangkat

Suasana rumah duka salah satu korban meninggal dunia tenggelam di Pantai Panjang Bengkulu. (Fauzi/RmolSumsel.id)
Suasana rumah duka salah satu korban meninggal dunia tenggelam di Pantai Panjang Bengkulu. (Fauzi/RmolSumsel.id)

Suasana duka menyelimuti kediaman korban tenggelam di Pantai Panjang Bengkulu yang berada di Jalan Soak Simpur, Lorong Gotong Royong Gang Kopaja, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang Selasa (2/5/2023) sore. 


Kerabat, keluarga beserta tetangga bersiap menyambut kedatangan tiga jenazah yang sudah dalam perjalanan ke Palembang dari Bengkulu. 

Ahdiat Soenaryo ayah Saca salah satu korban meninggal dunia mengatakan dirinya mendapat kabar kalau anaknya tenggelam di Pantai Panjang sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi. Mendapat kabar tersebut Ahdiat pun mendatangi rumah korban lainnya di Jalan Soak Simpur, Lorong Gotong Royong Gang Kopaja, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami untuk mendapatkan kepastian kabar tenggelam anaknya. 

"Setelah sampai di rumah Ustadz tempat majelis Ilmu dan Mudzakarah Babul Ilmi ternyata benar kalau anak saya jadi korban tenggelam,"katanya kepada wartawan ditemui di Jalan Soak Simpur, Lorong Gotong Royong Gang Kopaja, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang Selasa 2 Mei 2023 sore.

Dikatakan Ahdiat, anaknya berangkat ke Bengkulu Senin kemarin bersama sepuluh orang dengan menumpang dua mobil. Salah satu yang ikut dokter Dahli bersama istrinya. 

"Dari orang sepuluh yang ikut ke Bengkulu 6 berenang di Pantai dan empatnya tinggal di pinggir pantai. Kalau menurut keterangan yang disana saat berenang di pantai mereka tidak sadar telah disapu ombak,"tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Ahdiat, ketiga korban yang ditemukan meninggal dunia sudah dalam perjalanan dari Bengkulu menuju ke Palembang. "Setelah di visum jam empat ini dibawa ke Palembang dari rumah sakit Bhayangkara Bengkulu diperkirakan jam dua malam nanti baru sampai di Palembang,"ungkapnya.

Menurut Ahdiat, Saca saat pergi ke Bengkulu hanya pamit dengan ibunya saja setelah minta uang Rp 500 ribu untuk berangkat ke Bengkulu. "Pokoknyo aku nak pegi ke Bengkulu minta duit 500 ribu kalu dak dienjok nak ku jualke motor aku,"kata Ahdiat mengenang cerita Saca saat minta uang ke Ibunya. 

Setelah itu, ibunya pun mentransfer uang ke Saca, saat pergi Saca berpamitan berpelukan dan berciuman dengan ibunya. Saca sendiri anak bungsu dari dua saudara. 

"Kalau firasat tidak ada, hanya saja saat terakhir kali melihat Saca, Saca tidak terlalu serius sehingga saya lebih banyak memperhatikan cucu ketimbang Saca. Saca saat itu sibuk dengan handphonenya. Saca sempat juga meminta uang tapi saya kasih ala kadarnya saja untuk dia beli rokok,"bebernya. 

Rencananya Saca akan dimakamkan bersama jenazah Ustadznya di TPU Soak Simpur Rabu besok. 

"Berdasarkan permintaan istri Saca, agar Saca dimakamkan bersama jenazah Ustadznya jadi kami keluarga mengikuti saja kemauan istri saja,"pungkasnya.