Kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang hampir genap setahun sudah mendapat kritikan dari Head of Research Data Indonesia, Herry Gunawan.
- Bawaslu Sumsel Akan Copot Spanduk Caleg dan Balonkada yang Langgar Aturan
- Covid-19 Tembus 3 Juta, Pemerintah Jangan Buat Kebijakan yang Sebatas Simbolik
- Wali Kota Pagar Alam Pastikan Seragam Sekolah Gratis Terealisasi Juni Mendatang
Baca Juga
Dalam diskusi Smart FM bertajuk "Memaknai Pidato Presiden", Herry menyampaikan hasil pengamatannya dari tindak-tanduk Erick Thohir selama memimpin BUMN belakangan ini hanya mengutak-atik jabatan komisaris dan Dirut perusahaan plat merah.
"Saya awalnya berharap banyak kepada Pak Erick Thohir yang punya pengalaman di swasta, effort-nya pasti berbeda segala macam. Tapi dalam satu tahun ini Pak Erick lebih banyak sibuk-sibuk main catur. Utak-atik manajemen BUMN, mengganti direksi komisaris sampai hari ini," ujar Herry Sabtu (15/8).
Persoalannya, lanjut pengamat BUMN ini, Erick Thohir mengutak-atik komposisi struktural perusahaan plat merah tanpa membentuk konsep pembangunannya. Lebih lanjut dikatakan Herry, mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan ini tidak memiliki arah pembangunan untuk menyumbang pertumbuhan ekonomi negara.
"Mengganti-ganti suasana pemain itu menjadi penting kalau di sepak bola kita mau main pakai skenario apa? 4-4-2 atau pakai formula mana dulu baru kita tentukan siapa yang jadi wing, siapa yang jadi libero segala macam, siapa yang jadi striker," ungkapnya mencontohkan.
"Ini persoalannya BUMN mau diapain konsep besarnya? Itu kan sampai satu tahun ini enggak kelihatan. Tapi kemudian orang-orangnya sudah diganti. Nah pertanyaannya, ketika skenario itu keluar apakah orang-orang yang sudah ditunjuk duluan ini cocok dengan skenario yang diciptakan kementeian BUMN," demikian Herry Gunawan.
- Bukan Pejabat Negara, Bawaslu Tak Ada Masalah Jokowi Ikut Kampanye Pilkada
- Dua Paslon Puas dengan Hasil Pengundian Nomor Urut di Pilbup OKU 2024
- Rizal Ramli Binggung, PDIP Lembek Sekali