Sikap tegas disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno terhadap mafia karantina dan pengurusan visa di Bali yang mematok harga e-visa di atas harga yang ditetapkan.
- Langgar Kode Etik, 3 Orang Penyelenggara Pemilu Daerah Diberhentikan
- Airlangga Hartarto Optimis Muhammadiyah Mampu Berkiprah Lebih Besar dan Mendunia
- Akses Warga RT 19 Sako Ditutup Komplek Afila Permai, DPRD: Kalau Tak Mufakat, Bawa ke Jalur Hukum
Baca Juga
Sandiaga mengaku, pihaknya telah mendapat banyak laporan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) Warga Negara Asing (WNA) dirugikan oleh oknum yang diduga melakukan praktik mafia karantina dan pengurusan visa cepat.
"Kami akan tegas mengusut tuntas dan kami akan memberikan sanksi yang berat bagi para pelanggar atau pelaku mafia karantina dan mafia visa,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/2).
Sandi mengatakan, Bali sudah sangat diminati para wisatawan sejak kembali dibuka untuk wisatawan.
"Semenjak dibuka, mereka berbondong-bondong untuk mendapatkan visa (ke Bali) dan akhirnya tergiur dengan tawaran dari para agen tidak bertanggung jawab,” ujar Sandiaga.
Bagi Sandi, tindakan tersebut tidak hanya merugikan pelaku perjalanan WNA, melainkan juga mencoreng pariwisata Indonesia di mata dunia.
Oleh karenanya, untuk memberantas praktik mafia karantina, pemerintah perlu terus mengevaluasi dan mengoreksi kebijakan karantina PPLN WNA agar lebih nyaman.
"Termasuk menyiapkan regulasi dan prosedur operasi standar sebagai panduan operasional di lapangan. Juga prosedur melakukan PCR bagi PPLN ketika tiba di bandara," tandasnya.
- China Terbitkan Visa untuk Warga Afghanistan Mulai 1 Agustus
- Rizal Ramli Ingatkan Pemerintah Hati-hati Kaji Rencana Terbitkan Visa Nomaden
- Maroko Cabut Bebas Visa Sepihak, KBRI Imbau WNI Tunda Keberangkatan