Puluhan amunisi dan sebuah granat tangan aktif ditemukan dari rumah warga di Kompleks Persada Banten, Kelurahan Kepuren, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Selasa (2/6).
- Viral Video Sopir Truk “Diserang” Kelompok Pemalak di Palembang, Para Pelaku Ini Diburu Polisi
- Gempa Magnitudo 6,6 Terjadi di Tuban, Guncangan hingga ke Jawa Barat
- Polda Sumsel Tutup 33 Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Muba
Baca Juga
Granat dan amunisi standar militer produksi PT Pindad itu diduga ditinggalkan oleh mantan sopir prajurit TNI.
“Ada sebuah kotak besi yang berisikan 91 amunisi peluru Ss1 kaliber 5.56 milimeter dan sebuah granat tangan,” ujar Kasubag Humas Polres Serang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Badri Hasan dilansir Radar Banten.
Peralatan militer tersebut diketahui produksi PT Pindad. Granat dan puluhan butir peluru tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah Atiah sekira pukul 11.00 WIB.
“Ditemukan saat beres-beres rumah. Rumah tersebut dalam keadaan kosong dan dikontrakkan oleh pemiliknya,” kata Badri.
Menurut keterangan Atiah, granat dan amunisi itu diduga milik Kasan yang sempat tinggal di rumah tersebut. Kasan diketahui pernah bekerja sebagai sopir seorang prajurit TNI.
“Kasan ini mantan menantunya. Keberadaan Kasan ini tidak diketahui oleh Atiah hingga saat ini,” kata Badri.
Sementara itu, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dwi Yanto Nugroho mengatakan anggotanya langsung mendatangi lokasi usai menerima informasi tersebut.
“Kami kerahkan personel Jibom untuk mengevakuasi bom dan puluhan peluru tersebut,” kata Dwi.
Berbekal pakaian pelindung, personel Jibom mengevakuasi granat dan amunisi aktif tersebut ke Mako Brimobda Banten. “Namanya peralatan militer tidak ada kadaluarsanya,” tutur Dwi didampangi Waden Gegana Brimob Polda Banten Ajun Komisaris Polisi (AKP) Tomi Hadi Sumpena.
- Sejumlah Warga Alami Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Semeru, Wakil Bupati: 65 Orang Berhasil Diungsikan
- KPK Segel Sejumlah Ruangan Dinas PUPR Kabupaten Muba
- Kebakaran Depo Plumpang Terulang, Ketua DPRD DKI Soroti Buffer Zone