Awalnya mendapat penolakan sedemikian besar, kini Omnibus Law RUU Cipta Kerja didukung oleh berbagai pihak. Sebab sektor ekonomi yang turut terdampak akibat Covid-19 harus diakali dengan investasi yang cukup besar. RUU ini Cipta Kerja, investor dan pencari kerja seakan mendapat angin segar di tengah kesulitan yang sedang dihadapi.
- Menjelang Libur Nataru, Ini Kesiapan Pelabuhan di Sumsel
- Raih Laba Miliaran, BPR GS Sumbang PAD Muara Enim Rp211 juta
- Gabung UPPB, Petani Karet Dapat Selisih Harga 30 Persen
Baca Juga
Menurut Ketua Komite Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial untuk Upah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aloysius Budi Santoso, adanya RUU Cipta Kerja diharapkan mengubah struktur ekonomi, agar mampu menggerakkan semua sektor dan membuat ekonomi tumbuh hingga 5,7-6 persen.
“Agar ekonomi tumbuh 6% di tahun 2024, maka pertumbuhan investasi harus sebesar 40% dari nilai investasi di tahun 2019, atau dari rata-rata 3.200 T pada periode 2015-2019 menjadi rata-rata 4.400 T pada periode 2020-2024,” ujar Aloysius Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/7/2020).
Target pertumbuhan ekonomi itu bisa digenjot dengan penciptaan lapangan kerja 2,7 juta-3 juta per tahun melalui omnibus law. Sementara bila tanpa omnibus law, hanya tercipta 2 juta-2,5 juta lapangan kerja berkualitas.
“Kami juga dorong peningkatan investasi sebanyak 6,6-7,0 persen yang meningkatkan income dan daya beli, serta mendorong peningkatan konsumsi. Kemudian peningkatan produktivitas yang akan diikuti peningkatan upah, sehingga dapat meningkatkan income, daya beli dan konsumsi,” jelasnya.
Di Daerah Oleh sebab itu, ia menilai RUU Cipta Kerja diharapkan pelaku usaha dan investor membawa dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian negara.
“RUU Cipta Kerja ini berbicara tentang bagaimana kita sebagai negara bisa lebih efektif dan efisien dengan penyederhanaan perizinan usaha dan investasi,” demikian Aloysius Budi Santoso.[ida]
- Tingkatkan Kualitas Kopi Pagar Alam, Rumah Produksi Kopi dan Solar Dry Diresmikan
- Pemerintah Resmi Alihkan 75,51 Persen Saham Semen Baturaja ke Semen Indonesia
- Bank BTN Raih Indonesia Top 3 PLCs dan ASEAN Asset Class