Kondisi bangsa Indonesia di mata ekonom senior Rizal Ramli saat ini sedang tidak baik-baik saja, melainkan berada di ambang kejungkalan.
- Korut Tembak Delapan Rudal Balistik Jarak Pendek Usai Korsel dan AS Akhiri Latihan Militer
- Investasi Telkomsel ke GoTo Diduga Tidak Wajar, Komisi IX DPR Minta BPK-KPK Turun Tangan
- Tak Mau Bebani Jemaah, PAN Usul Biaya Haji 2024 Berkisar di Angka Rp 95-97 Juta
Baca Juga
"Dalam istilah manajemen, Indonesia berada di posisi tipping point, baik karena alamiah dia terjungkal atau karena didorong sedikit dia terjungkal," kata Rizal Ramli dalam diskusi daring Secangkir Kopi bertema 'Rakyat Merintih, Pemerintah Kibarkan Bendera Putih', Selasa malam (13/7).
Berdasarkan sejarah, kata Rizal Ramli, kondisi tipping point atau titik jungkal akan terjadi bila kondisi subjektif dan objektifnya belum matang. Hal inilah yang terjadi pada pemerintahan Indonesia saat ini yang dianggap belum matang dalam mengatasi beragam persoalan bangsa.
"Saya katakan tipping point karena ekonominya sudah merosot sebelum Covid-19. Dengan adanya Covid-19, kemerosotannya semakin menjadi-jadi," tegasnya.
Pemerintah sejauh ini juga tidak mampu mengatasi hantaman pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu.
"Terlihat jelas setelah satu setengah tahun Covid-19 melanda, pemerintah tidak mampu menyelesaikan, mengurangi, bahkan mengatasi masalah Covid," lanjut mantan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Gus Dur ini.
- Kolaborasi dengan Yordania, Indonesia Terjunkan Paket Bantuan ke Gaza via Pesawat
- Eskpor Manufaktur Capai USD 186,98 Miliar
- Sepanjang Januari, Impor Beras di Indonesia Tembus Rp 4,3 Triliun