Pemindahan ratusan barang artefak dan barang arkeologi dari kantor Brin Sumsel ( dulu bekas kantor Balai Arkeologi Sumsel) yang terletak di Jalan Kancil Putih Palembang ke Cibinong, Jumat (7/6) siang menjadi polemik lantaran pihak Brin tidak melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Sumsel.
- Seleksi Calon Petugas Haji Daerah (PHD) Sumsel Tahun 2025 Resmi Dibuka
- Pj Gubernur Tinjau Pasar Jakabaring, Pastikan Kebutuhan Pangan Aman Jelang Ramadhan
- Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Pembahasan UMSK di Empat Daerah yang Belum Sepakat
Baca Juga
Terkait dengan pemindahan tersebut Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni berjanji akan mendalaminya dan pihaknya akan berkomunikasi dengan pusat apabila barang arkeologi tersebut ada di pusat sana.
"Nanti juga saya akan cek yang ada di lapangan," katanya usai menghadiri HPN tahun 2024 di Griya Agung Senin(10/6).
Agus Fatoni juga mengakui bahwa ia belum mendapatkan laporan terkait pemindahan barang arkeologi tersebut.
"Nanti akan saya cek saya akan melakukan langkah langkah untuk bisa mewujudkan bersama sama,"ujarnya.
Agus Fatoni memastikan bahwa barang arkeologi yang dipindahkan ke Cibinong tadinya ada di Sumsel. Sehingga, menegaskan Sumsel siap menyimpan dan memeliharan barang barang arkeologi tersebut.
"Sumsel Enggak ada masalah kita akan siapkan itu semua," katanya.
Apalagi menurutnya Sumsel akan mewujudkan sejarah kerajaan Sriwijaya.
"Kita akan membuat museum kerajaan Sriwijaya, kita akan mencari peninggalannya kita juga akan mengumpulkan sejarahnya sehingga kerajaan Sriwijaya itu bisa lebih jelas lagi dan masyarakat bisa mengikuti," katanya.
- Seleksi Calon Petugas Haji Daerah (PHD) Sumsel Tahun 2025 Resmi Dibuka
- Pj Gubernur Tinjau Pasar Jakabaring, Pastikan Kebutuhan Pangan Aman Jelang Ramadhan
- Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Pembahasan UMSK di Empat Daerah yang Belum Sepakat