Relawan YPN Bahas Isu Lingkungan Bersama Mahasiswa dan Aktivis Lingkungan

Suasana diskusi masalah isu lingkungan di Posko Relawan YPN/ist
Suasana diskusi masalah isu lingkungan di Posko Relawan YPN/ist

Posko Relawan Yudi Purna Nugraha (YPN) di Jalinsum Baturaja Kabupaten OKU, mendadak ramai karena didatangi oleh mahasiswa yang tergabung dalam komunitas pencinta lingkungan dan beberapa aktivis lingkungan.


Kedatangan para pemerhati dan penggiat lingkungan di Kabupaten OKU tersebut, ternyata untuk menghadiri diskusi tentang tema lingkungan dalam balutan “Yang Penting Ngopi”, Sabtu (16/9) malam.

Dalam forum diskusi itu, hadir dua aktivitas lingkungan lokal sebagai narasumber yakni M Azman Fajar, dosen sekaligus Dirut Perumda BMG. Serta A Fauzi, yang berprofesi sebagai ASN di Disparbud OKU.

Pada kesempatan itu, mereka sama-sama menyampaikan materi soal isu-isu lingkungan yang memancing pertanyaan, sehingga terjadi perdebatan cerdas antar peserta diskusi.

Seperti yang disampaikan salah satu peserta, Amrosidi. Dirinya mengaku miris melihat kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai, dan kebiasaan itu terjadi dari hulu sampai ke hilir.

“Salah satu penyebab kebiasaan ini masih dilakukan, karena  ketiadaan tempat pembuangan sampah. Jadi sejauh mana aktivis lingkungan menyikapi hal itu,” tanya dia.

Menjawab pertanyaan tersebut, Azman menjelaskan, bahwa sebetulnya ada paradigma berpikir yang salah dalam budaya masyarakat selama ini.

"Kita selalu menempatkan sungai sebagai halaman belakang rumah. Ini keliru! Padahal di belakang rumah itu kan tidak ada yang indah," ujarnya.

Maka dari itu, paradigma ini kata Azman, harus diubah. Sungai harusnya menjadi halaman depan rumah. 

"Kalau sungai kita jadikan halaman depan, maka selain kita akan dapat pemandangan yang bagus, dari sana juga akan timbul rasa untuk menjaga kelestarian," sarannya.

Di negara-negara Eropa sana, lanjut Azman, paradigma ini sudah tertanam dalam benak mereka.

Kemudian, para aktivis lingkungan di negara luar, itu juga sudah memprogramkan kelestarian lingkungan mulai dari tingkatan sekolah.

"Di Jeman itu sampah is money. Nah, kitapun harus melakukan ide yang sama. Kita mulai dari hal yang paling dasar. Hal sepele harus dimulai dari langkah kecil," jelasnya.

Sementara itu, A Fauzi, menyampaikan, bahwa isu soal lingkungan sangat berkesinambungan dengan dunia pariwisata.

Menurutnya, perhatian terhadap lingkungan adalah hal yang paling fungsi menjadikan dunia pariwisata berkembang. 

"Jika bicara pariwisata tanpa itu (lingkungan,red) adalah nol," tegas Fauzi.

Sambung dia, bahwa kelestarian lingkungan adalah hak masyarakat. Sedangkan pembersihan terhadap lingkungan adalah pekerjaan dari semua masyarakat.

"Wisata dan keindahan sangat berkaitan. Itulah asalnya, sehingga dengan edukasi akan menjadikan lingkungan yang berpariwisata," katanya.

Sekretaris Relawan YPN, Yuyung Aswandi, menjelaskan bahwa giat diskusi dalam ajang 'Yang Penting Ngopi', ini adalah program rutin yang dilaksanakan sebulan sekali. 

Sebelumnya, juga telah digelar hal serupa dengan tema dan komunitas yang berbeda. Setidaknya, beber dia, sudah sepuluh komunitas yang dihadirkan.

"Pastinya pertemuan malam ini diharapkan dapat melahirkan persatuan, dan keberadaan posko relawan YPN bisa menjadi wadah bagi siapa pun untuk berkumpul dan berdiskusi,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, ajang silaturahmi yang dibalut dengan giat diskusi itu dapat menambah semangat perjuangan relawan. Selain itu,  peserta yang tergabung dalam komunitas-komunitas ini ke depannya dapat berkolaborasi dengan relawan.