Rela Antre Nyoblos di TPS, Bupati PALI: Saya Bukan Daftar Pemilih Istimewa

Bupati PALI Heri Amalindo saat mengantre bersama warga sebelum memasuki bilik suara. (ist/rmolsumsel.id)
Bupati PALI Heri Amalindo saat mengantre bersama warga sebelum memasuki bilik suara. (ist/rmolsumsel.id)

Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Heri Amalindo menyalurkan hak suaranya di TPS 18, Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi, Rabu (14/2/2024). Meski sudah datang sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, namun rupanya sudah banyak warga yang lebih dahulu datang. 


Hanya saja, Heri tidak ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati untuk memotong antrean. Dia memilih untuk antre bersama warga sebelum memasuki bilik suara. 

"Kami sama seperti warga lain, yakni warga negara Indonesia dan terdaftar di TPS ini (TPS 18 Handayani Mulia, red) sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) bukan daftar pemilih istimewa, jadi kita ikuti antreannya," kata Heri. 

Heri mengatakan, dalam memenuhi hak demokrasi, dirinya bertindak sebagai warga negara, sama seperti dengan warga lainnya. "Kami (Bupati) sama seperti warga biasanya, memiliki satu hak suara. Kami datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilih tersebut, sama seperti warga lainnya. Jadi kenapa harus canggung untuk ikut mengantre," imbuhnya. 

Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta masyarakat PALI untuk menciptakan Pemilu damai dengan cara menjaga persatuan. Bupati juga berpesan kepada penyelenggara agar bekerja profesional.

"Pemilu damai akan menghasilkan pemimpin yang amanah, jangan mudah terprovokasi meski beda pilihan. Jaga netralitas dan bekerja sesuai aturan supaya proses demokrasi berjalan jujur dan adil," harapnya.

Usai melakukan pencoblosan, Bupati PALI pun berkeliling ke sejumlah TPS untuk monitor pelaksanaan jalannya pemungutan suara Pemilu.