Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat sepi bak kota mati. Pemandangan ini memang tak lazim sebelum wabah virus Corona (Covid-19) menghantui Indonesia.
- Produksi Gula Dalam Negeri Menurun, Menteri BUMN: Kita Dulu Rajanya, Sekarang Malah jadi Pengimpor Terbesar
- Stok Bahan Pokok Aman di Muara Enim, Tapi Harga Merangkak Naik
- Lahan Bekas Konsesi Sawit Muba Disulap Jadi Kebun Tebu
Baca Juga
Ingar bingar di kawasan wisata Kabupaten Bogor itu seakan lenyap. Tak ada lagi macet, kendaraan leter B yang selalau bergantian melaju di akhir pekan pun tiada. Rekayasa lalu lintas one way juga tidak ada lagi.
Tempat-tempat wisata hingga puluhan hotel dan losmen tutup. Covid-19 sukses menjadikan Puncak mati suri. Salah satu sumber PAD terbesar di Kabupaten Bogor itu sementara tak lagi mampu memproduksi uang.
Hingga Selasa (31/3), hotel yang tutup di kawasan Puncak sebanyak 68. Itu yang terdata dan masuk PHRI Kabupaten Bogor.
“Ya, sudah dari kemarin (penutupan, red). Ada 68 hotel yang menyatakan tutup,” ujar wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor Boboy dilansir radarbogor.id, Selasa (31/3).
Ini terpaksa dilakukan pengelola hotel karena tidak adanya tamu yang menginap akibat mewabahnya virus dari Wuhan ini.
“Juga kami mengikuti imbauan pemerintah untuk tutup sementara,” tuturnya.
Tutupnya hotel-hotel di kawasan Puncak melengkapi mati surinya perekonomian di sana. Setelah tempat-tempat wisata memilih menutup lebih dulu.
- Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Meningkat
- Targetkan Bauran 23 Persen, 33.476 Unit BMN Infrastruktur EBT Bakal Dibangun
- Dua Sektor Ini Pengaruhi Pergerakan Inflasi Sumsel