Pulihkan Ekosistem Gambut, Bupati Muba Tanam Pohon di eks Lahan Karhutlah

Plt Bupati Muba, Beni Hernedi saat melakukan penanaman pohon di eks lahan karhutlah. (amar/rmolsumsel.id)
Plt Bupati Muba, Beni Hernedi saat melakukan penanaman pohon di eks lahan karhutlah. (amar/rmolsumsel.id)

Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Musi Banyuasin menyisakan dampak kerusakan di lahan gambut. Untuk itu, proses pemulihan harus segera dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis tanaman asli di kawasan tersebut.


Plt Bupati Muba, Beni Hernedi, mengatakan, penanaman pohon di area konsensi dalam rangka rehabilitasi lahan gambut yang dilakukan oleh PT Global Alam Lestari (GAL) yang berada di Desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir patut diapresiasi.

"Kita apresiasi apresiasi langkah pihak PT GAL, yang terpenting tata perbaikan air sehingga kerusakan lahan gambut lebih cepat diatasi, dan kebakaran hutan bisa ditanggulangi," ujarnya, di sela-sela penanaman bibit pohon, Minggu (14/11).

Dikatakan Beni, Kabupaten Muba memiliki luasan gambut sangat besar dan masuk 5 besar yang memiliki lahan gambut di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Muba memiliki visi agar gambut tetap berfungsi sebagaimana mestinya, sebagai konservasi tinggi. Terutama terkait penanggulangan karhutlah yang menjadi tantangan Kabupaten Muba.

"Kita berkunjung ke perusahaan pemegang izin menyimpan dan menyerap Carbon PT Global Alam Lestari, yang konsennya memproteksi lahan gambut ini yang kaitannya memproduksi karbon," tuturnya.

Untuk itu dikatakannya, Pemkab Muba sangat mendukung perusahaan tersebut, yang memang telah memiliki progres kerja sangat baik, menekan angka karhutlah bahkan zero kebakaran di wilayah kerjanya.

"Oleh karenanya kepada PT GAL kami juga berharap dapat mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekitar untuk bersama-sama menerima manfaat dari keberadaan perusahaan ini," harap Beni.

Sementara itu Manager Produksi Carbon PT GAL Zainuddin apresiasi atas kunjungan Plt Bupati Muba, dan akan menjadi semangat bagi PT GAL untuk lakukan pemulihan ke depan. Dikatakan tersedia sekira 50 ribu bibit pohon Meranti di PT GAL, selain itu Pohon Pulai, Gelam, Mersawa, Uya-uya, dan Pohon Tembesu.

"Kawasan ini terakhir terbakar tahun 2015, kemudian dilakukan upaya pemulihan, dengan penanaman pohon, bloking kanal untuk menaikkan tinggi muka air. Kemudian pemulihan berhasil, pohon sudah tumbuh dengan baik, tata air yang bagus, maka satwa juga akan hidup dengan baik, habitatnya akan semakin baik. Satwa-satwa yang ada disini diantaranya harimau, beruang matahari, trenggiling, landak, siamang, dan rusa," pungkasnya.