Presiden Turkmenistan Perintahkan Tutup Gerbang Neraka

Gerbang Neraka di Turkmenistan. (net/rmolsumsel.id)
Gerbang Neraka di Turkmenistan. (net/rmolsumsel.id)

Kawah gas alam di Darvaza, Turkmenistan yang biasa disebut “Gerbang Neraka”  bakal ditutup. Pasalnya pemerintahTurkmenistan menilai keberadaan kawah tersebut membahayakan orang yang tinggal di sekitar kawah.


Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov telah memerintahkan pejabat terkait untuk memadamkan api karena memicu kerusakan ekologi dan masalah ekonomi. Ia juga menyebut kebakaran gas alam yang menjadi objek wisata Turkmenistan itu berdampak negatif, baik bagi lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitarnya.

"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan, dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Berdymukhamedov, seperti dikutip DW, pada Sabtu (8/1).

Gerbang Neraka terletak kira-kira 260 kilometer di utara ibu ota Turkmenistan, Ashgabat. Situs ini memiliki lebar 60 meter dan kedalaman 20 meter.

Lubang ini pertama kali terbentuk pada tahun 1971 ketika ahli geologi Uni Soviet menabrak gua gas alam di Gurun Karakum, menyebabkannya runtuh secara tidak sengaja. Ahli geologi Soviet menyalakan api untuk mencegah penyebaran gas alam, secara keliru percaya bahwa api akan padam dalam waktu singkat.

Puluhan tahun kemudian, api Gerbang Neraka masih menyala. Pada 2018, presiden memerintahkannya berganti nama menjadi "Shining of Karakum".

Berdymukhamedov juga telah memerintahkan api dipadamkan pada 2010. Upaya sebelumnya untuk memadamkan "Gerbang Neraka" belum berhasil.