Instruksi Presiden Joko Widodo yang melarang para menterinya berbicara penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menuai apresiasi. Salah satunya Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
- ‘Pak Moeldoko Itu Pejabat Publik, Mestinya Dingin’
- Pengamat : Puan dan AHY Sama, Dibawah Bayang-Bayang Orang Tuanya
- Firli Bahuri: Koruptor Itu Pengkhianat Pancasila!
Baca Juga
LaNyalla mendukung hal tersebut. Menurutnya para menteri harus berhenti membuat gaduh dan mengikuti instruksi presiden.
“Presiden sudah mengeluarkan sikap dan instruksi terkait masalah penundaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode. Seluruh menteri harus taat terhadap hal itu,” kata LaNyalla saat kunjungan dapil di Jawa Timur, Rabu (6/4).
Menurut LaNyalla, Presiden memperlihatkan ketaatannya terhadap konstitusi dengan menolak penundaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode.
“Sebagai pembantu presiden, menteri pun harus taat dengan hal tersebut,” tegas LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, banyak permasalahan lebih penting yang dihadapi masyarakat saat ini.
“Masyarakat masih menghadapi permasalahan ekonomi dan semakin tertekan dengan tingginya harga-harga. Saat-saat seperti ini pemerintah harusnya memberi solusi, bukan malah menambah beban pikiran masyarakat dengan masalah penundaan pemilu dan jabatan 3 periode,” ujarnya.
Menurut LaNyalla, para menteri harus memperlihatkan empatinya kepada masyarakat.
“Jangan ada lagi yang menyuarakan masalah penundaan pemilu atau jabatan tiga periode. Para menteri lebih baik fokus bekerja memulihkan ekonomi yang sedang tidak baik,” tukasnya.
- Relawan Giri Gesik Optimalkan Suara Pemuda untuk Dukung LaNyalla Mattalitti
- Bendera LGBT Berkibar di Kedubes Inggris, LaNyalla: Bentuk Tak Hormat pada Ranah Ketimuran
- Marak Penawaran Haji Furoda, Ketua DPD RI Imbau Masyarakat Teliti dan Jangan Mudah Tergiur