Presiden Joko Widodo menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam pengambilan kebijakan bagi pemerintahan baru dalam mengelola Indonesia. Dalam pidatonya pada acara Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dining Hall Jakabaring, Palembang pada Jumat (1/3/2024).
- Digdayakan IMM: Menuju Masa Depan Ikatan
Baca Juga
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara besar, memiliki dampak langsung terhadap masyarakatnya dengan setiap kebijakan yang diambil.
"Kita harapkan pemerintah baru berhati-hati dalam mengelola Indonesia. Karena, Indonesia bukanlah negara kecil, melainkan negara yang sangat besar dan luas. Dengan hampir 280 juta penduduknya, setiap kebijakan harus dipertimbangkan secara cermat, terutama dalam hal pengelolaan ekonomi dan politik," ujar Jokowi.
Presiden juga mengingatkan tentang ketidakstabilan kondisi perekonomian global saat ini. Negara-negara seperti Inggris dan Jepang telah terjerumus ke dalam jurang resesi, sementara Indonesia berhasil bertahan untuk tidak tergelincir ke dalam kondisi serupa.
"Belakangan ini, banyak negara yang terperosok ke dalam resesi. Baru-baru ini, Inggris dan Jepang mengalami resesi. Ini menunjukkan bahwa situasi global sedang tidak stabil. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam mengelola ekonomi, anggaran, dan APBN," jelasnya.
Peringatan ini mencerminkan kekhawatiran Presiden terhadap kondisi ekonomi global yang tidak pasti dan menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam pengambilan langkah-langkah kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
- YLBHI Urai 10 Faktor Jokowi Patut Dinominasikan Tokoh Terkorup Dunia
- Meriahkan Libur Nataru, OPI Mall Gelar End of Year Boom Sale dengan Potongan Harga Besar
- Beri Rekomendasi, Setara Institute Tak Ingin Prabowo Seperti Jokowi Gagal Urus HAM